[Ketika Sangkakala Ditiup Pertama Kalinya Sekali…]
Diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Hancurlah semuanya. Ya. Pada hari itu, terjadilah Hari Kiamat; kala tak tersisa lagi orang-orang baik. Orang-orang baik sudah Allah Ta’ala matikan.
Bertanyalah, “Siapakah makhluk yang terbesar dan terkuat di bumi?”
Jawabannya: “Gunung.”
Namun gunung pun hancur menunduk jika al-Qur’an turun padanya.
Adakah makhluk yang lebih perkasa dibandingkan gunung? Gunung hanya ada di beberapa situs di muka bumi!
Jawabannya: “Ada. Langit!”
Namun langit pun dikatakan oleh Allah Ta’ala begini:
وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
“dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” [Q.S. Al-Haqqah: 16]
Jika laut bisa dibelah oleh Nabi Musa dengan izin Allah, maka langit pun kelak akan terbelah, dan dahsyatnya belahannya tak terkira. Ia disifati lemah. Tak terbayang.
Itulah gambaran hari….ketika:
يَوْمَئِذٍۢ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌۭ
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” [Q.S. Al-Haqqah: 18]
Sumber : Ustadz Hasan Al Jaizy Lc