Ketika Kalian Melihat Kelalaian Selalu Bersama Kalian

0
289

Ketika Kalian Melihat Kelalaian Selalu Bersama Kalian

Jika kali melihat diri-diri kalian berpaling dari kedudukan orang-orang shalih, sangat lalai dari berlaku seperti keadaan orang-orang bertakwa, maka hal itu mewajibkan bagi kalian rasa takut dan khawatir dari Rabb semesta alam.

Kalian melihat kelalaian selalu bersama kalian dalam semua keadaan, aib berkuasa atas kalian dalam perkataan dan perbuatan kalian, dosa-dosa selalu terjadi pada malam dan siang kalian, yang demikian itu mengajak kalian untuk bertaubat, beristighfar, komitmen dalam rasa sesal, rasa takut dan ketundukan. Tunduk patuh kepada Rabb kalian dengan sebenar-benarnya.

Barangkali saja Rabb kalian membuka pintu-pintu rahmat-Nya untuk kalian…

(Majmû’ Khuthab Syaikh Abdirrahmân bin Nâshir as-Sa’di rahimahullahu)

Seorang hamba mesti memiliki waktu-waktu dimana dia bisa bersendirian dengan dirinya dalam doanya, dzikirnya, shalatnya, tafakkurnya, muhasabah (introspeksi) dirinya, memperbaiki dirinya dan perkara-perkara yang menjadi kekhususan dirinya.

(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu, Al-Fatawa, X/426)

Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata :

“Wahai Rasulullah, apa yang aku katakan saat aku meminta kepada Rabb-ku?”

Beliau menjawab : “Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي

Allâhumma_ghfir lî wa_rhamnî wa ‘âfinî wa_rzuqnî

(Ya Allah, ampuni aku, sayangi aku, berikan keafiatan kepadaku dan anugerahkan rezki untukku)”;

Beliau mengumpulkan semua jari-jarinya kecuali ibu jari (dan berkata):

فَإِنَّ هَؤُلاَءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ

“Karena sungguh kata-kata itu mengumpulkan untukmu duniamu dan akhiratmu!”

(HR. Muslim).

Yang demikian itu karena ampunan dan rahmat berkait dengan urusan akhirat, sementara keafiatan dan rezki berkait dengan dunia.

Siapa yang diampuni dan dirahmati Allah, dia telah beruntung di akhirat.

Dan siapa yang diberikan keafiatan dan rezki di dunia, maka dia telah berbahagia di dunia ini.

Maka kebahagiaan dunia dan akhirat beredar pada empat kalimat permintaan tersebut.

Sumber : Ummu Fahrian Ida

Tinggalkan Balasan