Dalam Al-Qur’an Allah menyebut tidak kurang 1000 (seribu) ayat yang menerangkan tentang ilmu pengatahuan. Ilmu pengetahuan selalu menjadi rujukan untuk melakukan apapun dalam roda kehidupan dunia. Dalam setiap ayat-ayat itu Ia selalu sandingkan dengan iman kepada-Nya.
Karena perkembangan budaya tradisi dan etika selalu memiliki hubungan dengan ilmu pengatahuan. Akal menjadi prioritas utama untuk dapat memilih berbagai konsentrasi ilmu pengetahuan.
Tetapi, ilmu pengetahuan yang tidak disandingkan dengan hati yang orientasnya adalah iman kepada Allah. Akan menjadikan ilmunya jauh dari Allah dan Rasul-Nya. Karena Hati yang selalu menjadi pengendali gerak akal kita untuk menjadikan kita mulia disisih Allah SWT.
Syetan lebih mudah menggoda orang berilmu tapi tidak beriman daripada orang bodoh tapi beriman. Itulah kenapa Al-Qur’an mengajarkan kita tentang keseimbangan antara iman dan ilmu pengetahuan.
Lahirnya pencetus ideologi radikal, koruptor, ilegal loging dan beragam bentuk tersangka kejahatan kelas kakap bukan karena ia tidak memiliki ilmu. Tapi karena hatinya mati suri dan buta akan kebenaran yang sebenarnya tersimpan dalam setiap pribadi manusia.