Sebagai bentuk simpati terhadap korban tragedi Mina, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo menggelar doa bersama di Masjid Al-Arief Kelurahan Jrebeng Wetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo, Ahad (4/10).
Dengan khusyuk ribuan Nahdliyin mengikuti kegiatan yang berlangsung di dalam masjid itu. Bahkan, halaman masjid pun ikut penuh dengan kaum Nahdliyin yang mengalir berdatangan. Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan warga NU pada warga Indonesia yang wafat dalam kejadian tersebut. Mereka juga mendoakan keluarga korban supaya diberikan ketabahan.
Selain kaum nahdliyin, doa bersama ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Malik Haramain, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo Abdul Halim dan sejumlah pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom (banom) NU di Kota Probolinggo.
Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo Abdul Halim mengatakan, musibah Mina merupakan peringatan bagi semua kaum muslimin, khususnya masyarakat Kota Probolinggo. “Semoga ujian ini bukan adzab dari Allah SWT akibat kemaksiatan yang merajalela, seperti maraknya tempat hiburan dan karaoke,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Malik Haramain menyebutkan bahwa tragedi Mina merupakan momentum bagi pemerintah dan semua praktisi haji untuk memperbaiki tata kelola pelaksanaan haji. “Karenanya kami di Komisi VIII sedang merancang UU Haji yang baru. Semoga pelaksaan haji di tahun-tahun mendatang semakin baik dan terti,” katanya.
Ucapan duka cita mendalam disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf terhadap jamaah haji yang menjadi korban dalam musibah Mina, Arab Saudi. Pasalnya mereka terinjak-injak saat melakukan lempar Jumroh Aqobah pada Kamis (24/9) pukul 07.30 waktu setempat.
“Atas nama pemerintah dan pribadi saya turut berduka cita atas tragedi di Mina. Saya berdoa semoga amal ibadah jamaah yang wafat diterima di sisi Allah SWT. Ini ujian dari Allah SWT dan semua peristiwa pasti ada hikmahnya. Kami benar-benar bersedih,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah mengajak masyarakat untuk senantiasa tabah dan sabar atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT dengan harapan mampu memperbaiki diri di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.
Korban tragedi Mina asal Kloter 48 embarkasi Surabaya yang berangkat dari Kota dan Kabupaten Probolinggo hingga saat ini berjumlah 12 orang jamaah. Yakni 3 jamaah asal Kota Probolinggo dan 9 jamaah dari Kabupaten Probolinggo. Sedang dua orang lainnya masih hilang kontak dan tidak diketahui keberadaanya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Sumber : NU Online