Konferensi Internasional di Iran

0
376

Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam telah dibuka secara resmi pada ahad [23/11] pada pukul 9.15 pagi waktu setempat di kota Qom Republik Islam Iran.

3-mecca-masjid-wallpaper-30caf328kfnug9ezabs93e

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Kemudian dilanjutkan dengan laporan kepanitiaan oleh Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Mahdi Ali Zadeh Musawi yang menyinggung fenomena takfirisme yang sedang menggejala dalam dunia Islam. Dalam sambutanya, beliau mengungkapkan, “Kita menyaksikan sejumlah tragedi yang menimpa kaum muslimin di berbagai belahan dunia, dan sangat disayangkan, diantaranya justru dilakukan oleh kelompok Islam sendiri yang berpaham takfiri.”

Takfiri sendiri adalah paham yang memiliki kegemaran menuding kaum Muslim di luar mereka sebagai musyrik, kafir, sesat dan bahkan dengan mudahnya mengeluarkan fatwa permusuhan sampai dengan pembunuhan. hal demikian terjadi di suriah yang dilakukan oleh teroris Isis.

Di Indonesia, ancaman gerakan Wahabi Takfiri sangat nyata terlihat. Bahkan kelompok radikal ini terbukti memiliki jaringan yang kuat dengan kelompok teroris di berbagai negara. banyak media-media sosial yang diluncurkan mereka dengan terang-terangan menebar kebencian kepada kelompok yang tidak sepaham dengannya.

“Ide dari penyelenggaraan konferensi Sunni-Syiah dicetuskan oleh Ayatullah Makarim Shirazi yang dua tahun lalu menyatakan, perlu sebuah pertemuan akbar yang mempertemukan ulama-ulama besar, aktivis akademika hauzah ilmiah dan universitas-universitas Islam baik dari kalangan Sunni maupun Syiah yang kemudian duduk bersama untuk membahas persoalan ini.” Tambahnya.

Ketua penyelenggara konferensi tersebut lebih lanjut menambahkan, “Dengan melakukan kontak komunikasi dengan sejumlah pusat-pusat lembaga keagamaan dari berbagai Negara, kami kemudian menghimpun data ada 2000 ulama Islam yang layak untuk dilibatkan dalam pertemuan tersebut. Sekitar 2000 ulama ini memiliki 3 keistimewaan serupa, yaitu ulama-ulama yang menentang pemahaman takfirisme, memiliki kecenderungan dan semangat persatuan yang tinggi dan memiliki pandangan dan wawasan yang luas untuk memberi sumbangsih saran agar bisa keluar dari kemelut ini. Dari ke 2000 ulama, penyelenggara kemudian hanya menetapkan 420 ulama yang diundang untuk menghadiri pertemuan ini, yang sampai hari ini, 315 ulama undangan telah hadir di tengah-tengah kita. Dengan persentase 60% dari ulama Sunni dan 40% dari ulama Syiah.”

“Dengan memperhatikan perkembangan penting selama 40 bulan terakhir di Timur Tengah khususnya di Suriah, Irak dan Yaman, penyelenggaraan kongres dunia bahaya Takfiri dari pandangan ulama Islam sejak lama sudah diagendakan. Setidaknya telah terselenggara 3 kali pertemuan pendahuluan yang mengawali konferensi  ini. Yang pertama adalah pertemuan ulama Islam sedunia di Suriah yang dihadiri 120 ulama yang memberikan pandangan dan saran-sarannya. Pertemuan kedua diselenggarakan di Pakistan yang dihadiri sekitar 250 tokoh dan ulama Ahlus Sunnah dari berbagai kelompok dan partai. Perlu dicatat sejak tahun 2006 sampai sekarang telah ada korban jiwa sekitar 6 ribu orang di Pakistan. Dan pertemuan yang ketiga diselenggarakan di Negara ini yang dihadiri sejumlah ulama dari Irak.” Jelasnya.

“Konferensi ini memiliki 4 komite yang juga memiliki tema pembahasan yang berbeda. Komite yang melacak asal-usul pemikiran takfiri, Komite yang membahas penyimpangan-penyimpangan kelompok takfiri, Komite yang membahas keterkaitan fenomena takfiri dengan kepentingan politik, dan komite yang berperan untuk mencari solusi dan langkah-langkah alternatif untuk penyelesaian masalah.” Tambahnya lagi.

Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Mahdi Ali Zadeh Musawi lebih lanjut memaparkan, “Sebelum acara ini terselenggara, telah sampai ditangan panitia penyelenggara, 712 makalah dengan perincian diantaranya 96 makalah dari Negara luar, 50 makalah dari ulama Ahlus Sunnah dalam negeri dan ratusan makalah lainnya yang ditulis ulama dan pemikir Syiah. Kesemua makalah ini akan dicetak dalam 7 jilid kitab dan juga dibuat dalam bentuk software yang di akhir acara akan dibagikan kepada para hadirin semua.”

“Kitab yang ditulis oleh Ayatullah Ja’far Subhani yang berjudul, “Melacak Akar Pemikiran Takfri” dalam bahasa Arab dan Persia juga akan turut dibagikan. Demikian pula sejumlah penelitian ilmiah yang pernah dilakukan sejumlah ulama Islam yang telah melahirkan ratusan karya tulis mengenai kehormatan dan kemuliaan darah kaum muslimin juga akan diserahkan dalam bentuk CD, termasuk kitab aksi pengrusakan dan pemusnahan situs-situs bersejarah Islam di tangan Takfiri dan kitab Iman dan Kufur juga akan diberikan sebagai hadiah dan kenang-kenangan dari konferensi ini.” Jelasny lagi.

Diakhir penyampaiannya,  Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Mahdi Ali Zadeh Musawi mengatakan, “Konferensi ini akan berlangsung selama dua hari. Akan dibuka secara resmi oleh Ayatullah al Uzhma Nashir Makarim Shirazi dan ditutup insya Allah oleh sambutan Ayatullah al Uzhma Ja’far Subhani. Kami berharap penyelenggaraan pertemuan ini bermanfaat bagi umat Islam dan dunia kemanusiaan.”

Disebutkan penyelenggaraan Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam terselenggara atas dukungan ulama-ulama besar diantaranya Ayatullah Makarim Shirazi dan Ayatullah Ja’far Subhani, dan kerjasama antara Majma Jahani Ahlul Bait, Lembaha Internasional Pendekatan Mazhab-mazhab Islam, Mudiriyat Hauzah Ilmiah, Yayasan Dar al-‘Alam [Lembaga Penelitian Wahabisme] dan Universitas Internasional al Mustafa. Tujuan dari terselenggaranya konferensi ini yaitu membahas bahaya gerakan ekstrimisme dan pemahaman Takfiri bagi keutuhan persatuan umat Islam dan mencari solusinya. (ABNA/II/AND)

Wallahu a’lam

Sumber : Moslem For All

Tinggalkan Balasan