Kapan dan Siapa Pertamakali Merayakan Maulid Nabi Muhammad?

0
729

Banyak orang bertanya tentang peryaan maulid nabi apa dasar hukumnya, bid’ah, syirik atau mendapat pahala. Siapa yang mengajarkan serta kapan Maulid nabi itu dilaksanakan

Perayaan maulid nabi pada dasarnya telah diajarkan Allah sejak nabi akhir zaman itu lahir, bahkan sebelum iaterlahir ke dunia.

Pertama: Allah merayakannya sejak sebelum duniadan adam diciptakannya dengan memperkenalkan Nur Muhammad kepada para Malaikat hingga mereka mengikuti dzikirnya kepada Allah

Kedua:Allah merayakan sejak Muhammad dipindahkan kedalama rahim ibunya

Ketiga: Allah juga merayakannya pada saat Muhammad lahir ke dunia, arasy, kursy goncang, langit bercahaya, api sesembahan kaum kafirin mati, Malaikat Berdzikir Tahmid, menghormat kelahiran Muhammad

Keempat: Allah Merayakan dan Menghormat Nabi Muhammad sejak Ia mengundang kekasihnya, surga dan bidadari bersolek karena menyambut nabi akhir zaman bernama Muhammad karena senang tertarik yang tidak pernah dialami sebelumnya

Kelima: Allah juga merayakannya sejak beliau hijroh ke Madinah, seluruh sahabat dan masyarakat Madinah menyambut
kedatangangan nabi yang telah mengubah jalan hidupnnya dengan menemukan jati diri arti sebuah kehidupan.

Ungkapan rasa bahagia di saat kelahiran baginda Nabi adalah wujud rasa syukur kepada Allah sebab dengan lahirnya beliau agama Islam ini ada. dan agama Islam sampai di tangan kita semua. Dikisahkan seorang wanita yang bernadzar ingin menabuh rebana di dekat Nabi, bahkan di dekat kepala beliau jika Nabi datang dalam keadaan selamat. Maka, apa jawaban Nabi “Laksanakan nadzarmu!”

Kecintaan kita memang tidak hanya merayakan maulid nabi seperti yang dikatakan sebagian orang, maulid adalah semata memperingati dan mengenang perjuangan beliau hingga kalimat LAA ILA HA ILLA ALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH bersemayam dalam hati kita. Dengan harapan tanaman itu tumbuh menjadi pohon rindang dan memberikan manfaat bagi siapapun yang bernaung di bawahnya. Kalau Allah saja menghormat dan merayakan Mulid nabi, bagaimana dengan kita??

Tinggalkan Balasan