Kisah Nabi Isa

0
399


Jakarta, Muslimedianews ~ Isa merupakan seorang anak yang tak memiliki ayah. Ia merupakan putra Maryam, dari keturunan Bani ‘Imran. Sebelumnya, Maryam dan Isa pernah pergi ke Mesir untuk menghindari kejahatan yang akan menimpanya. Namun, ketika mengetahui kabar tentang pembunuhan Nabi Yahya oleh Raja Hirodus, mereka pun kembali ke Babilonia dan menetap di desa Al-Nasirah.
Ketika berumur tiga belas tahun, Isa tumbuh dengan bertubuh tinggi dan kurus. Ia berdiam sendirian di kuil kemudian meninggalkan kuil menuju perbukitan. Saat matahri mulai terbenam, kala itu Isa sedang tiduran di atas sebuah batu, Malaikat datang dan mengatakan bahwa Allah memerintahkannya untuk menyampaikan risalah-Nya.
Berjuang melawan kaum Yahudi
 Pada saat Isa diangkat menjadi Nabi, Palestina diperintah seorang Gubernur bernama Fontius Flatos. Gubernur sangat ketat mengawasi kejadian di negerinya. Isa mengumumkan pengangkatan kenabiannya dan mulai untuk menyeru pada kaum Yahudi. Namun, hal tersebut amat ditentang oleh para pendeta Yahudi.
Para pendeta pun memulai perang melawan Isa. Mulai dari menyebar desas-desus fitnah dan menuduh Isa orang yang tak beriman. Mereka juga mengatkan hal-hal jelek terhadap Maryam. Peperangan semakin bergejolak ketika Isa memperlihatkan mukjizatnya di hutan. Ia membuat burung dari tanah liat yang kemudian atas izin Allah, burung dari tanah liat tersebut hidup dan terbang. Namun, tetap saja ada sebagian yang tetap tak percaya kepada Isa.
Mukjizat lain Nabi Isa
Selain mampu membuat burung dari tanah liat yang kemudian hidup, masih banyak mukjizat yang Nabi Isa miliki. Pernah ia menghidupkan kembali orang yang telah mati, yakni sahabatnya ‘Azir. Ketika itu, ia datang ke rumah ‘Azir dan seorang wanita tiba-tiba menangis dan mengatakan ‘Azir sudah meninggal tiga hari lalu. Kemudian ia mengajak wanita tadi yang ternyata ibu ‘Azir ke makam ‘Azir. Tiba di makam, Isa berdoa memohon agar ‘Azir hidup kembali dan menakjubkan, ‘Azir kembali hidup dan tinggal bersama ibunya.
Selain itu, Isa juga mampu mengahadirkan makanan atas izin Allah. Saat itu ia sedang bersama kedua belas muridnya di sebuah perbukitan. Mereka merasa mulai lapar dan Isa pun makan tumbuhan liar. Hal itu tak bisa diikuti murid-muridnya. Mereka meminta agar Isa berdoa memohon kepada Allah agar diberi makanan. Allah mengabulkannya dengan menurunkan makanan dari surga yang menebarkan aroma lezat, mengundang kaum miskin datang dan turut makan bersama mereka.
Ada lagi  mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa. Saat itu ia berada di pantai mengunjungi nelayan. Para nelayan bercerita kalau hari itu belum dapat hasil tangkapan ikan. Maka Isa pun menyuruh mereka berhenti di tempat tertentu di Laut Biru. Saat berada di tempat yang dimaksud, nelayan melemparkan jala dan ajaibnya, jala mereka dipenuhi ikan. Mereka pun bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepada mereka.
Isa juga dikaruniai dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan telapak tangannya. Ia pernah menyembuhkan seorang pemuda tuli dan bisu. Pernah juga ia didatangi seorang penderita kusta yang hendak diusir penduduk dari kampung. Ia usapkan tangannya pada penderita kusta tersebut dan ia pun sembuh. Hingga banyak orang berebut bisa menyentuh telapak tangan Isa untuk mendapat keberkahan.
Persekongkolan kaum Yahudi dan peristiwa Salib
Kebencian terhadap Isa semakin menjadi-jadi. Kaum Yahudi terus berusaha menganiaya bahkan ingin segera membunuh Isa. Suatu ketika, Filatos (Gubernur Palestina), menangkap Isa untuk diselamatkan dari serangan kaum Yahudi. Isa dibawa ke istana dan Filatos memandang seksama wajah Isa. Melihat sinar tatap matanya yang penuh kedamaian, Sang Gubernur pun membebaskan Isa.
Kaum Yahudi tak tinggal diam. Selain lebih gencar menyebarkan isu, mereka pun menulis surat kepada Kaisar Roma agar memecat Filatos. Karena Kaisar takut akan tindakan brutal yang mungkin bisa saja dilakukan kaum Yahudi untuk menggulingkan kekuasaannya, maka ia membiarkan kaum Yahudi berbuat semaunya. Karena merasa mendapat lampu hijau dari Kaisar, mereka segera berdiskusi bagaimana menangkap dan membunuh Isa.
Mereka mulai menebar mata-mata  ke seluruh pelosok negeri. Isa dan pengikutnya selalu berpindah-pindah tempat guna mengamankan posisi mereka. Hingga suatu malam, Isa merasa akan adanya pengkhianatan. Benar saja, saat semua tertidur, Yahuda murid Isa pergi ke kuil pendeta Yahudi. Ia mengatkan keberadaan Isa dan menunjukkan kepada mereka serta mengambil hadiah emas yang dijanjikan.
Saat ayam berkokok tiga kali, pendeta menyuruh pasukan Roma untuk mengikuti Yahuda. Mereka menuju ke tempat dimana Isa dan para pengikutnya menginap. Mereka kemudian menerobos kebun tempat persembunyian Isa. Para pengikut Isa lari menyebar ke segala penjuru. Keadaan begitu kacau dan pasukan Roma tak mengetahui Isa dan menemukannya.
Akhirnya, mereka melihat ciri-ciri wajah Isa terdapat pada Yahuda. Allah menghukum Yahuda, Si Pengkhianat dengan menjadikan wajahnya mirip Nabi Isa. Segera saja kaum Yahudi ingin segera melenyapkan Isa. Mereka menyuruh prajurit Roma agar Isa di salib di bukit Al-Jaljala.
Allah menyelamatkan Nabi Isa dari serangan dan ancaman pembunuhan kaum Yahudi. Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Sedangkan yang disalib sebenarnya adalah Yahuda, murid Nabi Isa yang berkhianat. Kelak, suatu saat nanti Isa akan kembali datang bersama mendukung Imam Mahdi. Saat itulah, kebenaran akan mengalahkan kebathilan dan cinta serta kedamaian akan berlaku di muka bumi. 

 

Diceritakan ulang oleh Danny Setiawan Ramadhan dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid

google_ad_client = “ca-pub-4649100839183457”; google_ad_slot = “1563105255”; google_ad_width = 336; google_ad_height = 280;

Tinggalkan Balasan