Setelah menghadiri acara Khanduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyampaikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa di Aula Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, Provinsi Aceh, Sabtu 22 Februari 2020.
Dalam kuliah umum di kampus yang baru berdiri April 2019 lalu itu, Menag menyampaikan tentang moderasi beragama dan membangun identitas kebangsaan dan keislaman.
Tampak hadir, Pelaksana Tugas Kakanwil Kemenag Aceh Djulaidi Kasim, Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin, Rektor UNIKI Marwan Hamid, dan anggota DPR RI asal Aceh.
Fachrul Razi menyampaikan, Kementerian Agama memiliki program moderasi agama. Menurutnya, moderasi beragama bukanlah memoderatkan agama, melainkan moderasi cara beragama, dalam artian tidak terlalu ekstrim dan tidak liberal.
“Agama itu memang sudah moderat hingga akhir zaman. Tapi yang dimoderatkan adalah cara kita beragama,” ujarnya di Bireuen, Sabtu (22/02).
Fachrul menceritakan, dirinya telah mengunjungi sejumlah negara Islam Arab seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk mengkaji cara beragama di sana. Menurutnya, negara-negara tersebut sangat menjunjung tinggi nilai toleransi dan juga semangat kebangsaan tanpa meninggalkan identitas keislaman.
Dikatakan, pada hakikatnya nilai-nilai di atas telah lama dipraktikkan oleh pahlawan-pahlawan Indonesia di masa lalu saat menghadapi penjajahan. Sebab itu, ia berharap masyarakat Indonesia dapat terus memoderasi cara beragama tanpa memisahkan identitas kebangsaan.
“Dari dulu pahlawan-pahlawan Aceh berjuang dalam rangka untuk membela identitas kebangsaan dan keislaman. Dari dulu kita tidak pernah memisahkan itu,” katanya.
Sementara itu, Rektor UNIKI Marwan Hamid mengapresiasi kedatangan Menag ke kampus setempat. Ia berharap arahan dan bimbingan Menag dapat memberi wawasan baru dalam memajukan kampus UNIKI. “Terima kasih Pak Menteri telah meluangkan waktu di tengah padatnya kegiatan Menteri di Aceh. Semoga melalui kuliah umum ini UNIKI akan semakin maju,” katanya. (Aceh-Kemenag)