Pelanggaran ‘Syariat’ di Lapangan Sepak Bola

0
831

Sepakbola merupakan salah satu hal yang sangatlah popular khususnya di Indonesia ini. Sebut saja siapa yang tidak mengeahui nama Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Frank Ribery, Zlatan Ibrahimovic dan masih banyak lainnya. Kesemuanya itu adalah nama-nama popular yang sering meramaikan pemberitaan di media massa apapun. Menonton aksi mereka di lapangan hijau menjadi kesenangan tersendiri. Memakai replika jersey mereka merupakaan sudah menjadi suatu kebanggaan. Mengadopsi nama mereka dalam akun Facebook atau Twitter kita juga sudah menjadi hal yang lumrah saja untuk dilakukan.

Tak bisa dipungkiri lagi, sepak bola adalah primadona dari segala cabang olah raga di dunia saat ini. Sedikit sekali orang yang tidak mengetahui sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepak bola tidak lagi menjadi cabang olah raga biasa, namun telah berubah menjadi gaya hidup, bisnis, alat politik, bahkan sesuatu yang penulis asumsikan sebagai alat penjajahan baru di era globalisasi.

Sepak bola memang dimainkan untuk sekedar berolah raga, atau ditonton sebagai hiburan. Jadi apa yang salah dari sepakbola? Dari sudut tertentu jelas tidak ada yang salah. Hanya saja pecinta si kulit bundar tanah air harus lebih mewaspadai efek sosial kultural yang ditimbulkannya. Nyatanya, sepak bola di era ini telah membuat banyak orang tidur menjelang pagi, memunculkan berbagai nyanyian rasis, menjadi sarana perjudian, menimbulkan punyulut keributan dari yang sepele sekedar cekcok mulut hingga ada juga yang menimbulkan kematian supporter. Bahkan ditingkat nasional, sepakbola menjadi penyebab kisruh berkepanjangan yang menyeret berbagai kepentingan didalamnya. Sebut saja kisruh kepemimpinan PSSI, dualisme kompetisi, dan masih banyak lagi yang benar-benar melelahkan rakyat dan pemerintah.

Rasisme dan Saling Ejek Antar Suporter

Isu rasis di era sekarang ini masih saja sering terjadi, Walapun berbagai peraturan yang melarang rasis sudah diterapkan. Sampai saat ini dunia sepakbola tidak lepas dari isu ini. Beberapa kasus rasis telah terjadi di lapangan hijau baik di sepakbola nasional maupun internasional. Kasus rasis ini biasanya dilakukan oleh para suporter terhadap supporter lain atau terhadap pemain. Bahkan terjadi pula kasus rasis yang terjadi antar pemain sepakbola. Rasis atau mengolok-olok tentu saja dilarang dalam islam seperti yang terdapat dalam QS Al. Baqarah ayat 15:

Sarana Perjudian

Terdapat pula prilaku judi  dikalangan bola mania. Mulai dari judi kelas teri hingga kelas kakap. apapun bentuk judi jelas dilarang dalam Islam. Tidak ada orang yang benar-benar kaya dengan berjudi. Sebaliknya, judi hanya mendatangkan rasa penasaran tingkat tinggi sehingga menyebabkan kontrol emosi menjadi labil. Perjudian dengan menggunakan pertandingan sepak bola sebagai instrument sudah begitu marak. Yang dipertaruhkan beragam pula, mulai dari uang kontan hingga kendaran bermotor bahkan mobil. Tidak sedikit dari perjudian ini yang juga menjadi menyebabkan keributan. Larangan berjudi terdapat dalam Q.S. Al Maa’idah ayat 90:

Meninggalkan Shalat

Euforia persepakbolaan nasional kini telah mencapai titik yang sangat mengesankan. Hal ini menimbulkan masalah besar bagi para supporter persepakbolaan yang menonton jalannya pertandingan langsung di stadion apabila mereka hendak melakukan sholat ashar. Demi mendapatkan kesempatan dan tempat, minimal mereka harus sudah berada ditempat sekitar pukul 14.30 WIB, sedangkan sebuah pertandingan baru akan berakhir sekitar pukul 17.30 WIB yang sudah masuk waktu maghrib. Ditambah lagi tempat dan fasilitas sholat didalam stadion sama sekali tidak tersedia, akhirnya tidak ada pilihan lagi kecuali mereka harus meninggalkan sholat ashar. Apakah salat Jama’ bisa menjadi solusi? Sepertinya tidak Karena udzur tersebut tidak termasuk hal – hal yang memperbolehkan Jama’. Tapi mungkin saja diperbolehkan untuk alasan-alasan tertentu. Perintah shalat itu benar-benar wajib dilakukan oleh setiap muslim dan tidak boleh sekalipun ditinggalkan seperti yang termaktub dalam Q.S.Adz Dzaariyaat ayat 56:

Tawuran antar Suporter

Perkelahian atau bahkan tawuran antar supporter belakangan ini sering terjadi. Semuanya dilakukan atas dasar kebanggaan dan loyalitas kepada klub sepak bola yang mereka cintai. Sungguh hal yang sangat sia-sia. Mereka bermain sepak bola atas dasar pekerjaan dan profesionalisme tapi kita? Apa yang kita dapatkan dari pertengkaran tersebut? Tidak ada bukan? Pertengkaran hanya menibulkan permusuhan. Allah telah melarang pertengkaran seperti tertuang dalam Q.S. Qaaf ayat 28:

Selain itu masih banyak efek negative lainnya yang ditimbulkan dari pertandingan sepak bola seperti :

  1. Menghabiskan Waktu. Orang yang kecanduan menonton pertandingan olahraga ini, kita lihat dia begitu ketagihan sampai-sampai dia habiskan waktu yang banyak. Terkadang dia luput dari shalat jama’ah, dan terkadang dia pun luput dari shalat pada waktunya.
  2. Dia melihat sekelompok orang yang menyingkap pakaiannya sampai pertengahan pahanya. Menurut banyak ulama, paha adalah aurat. Demikian pula mereka berpendapat bahwa para para pemuda tidak boleh menampilkan bagian pahanya dan bagian apapun di atas lututnya.
  3. Terkadang di hatinya muncul pengagungan terhadap si pemenang pertandingan, padahal yang menang adalah hamba Allah yang paling fasiq, atau bahkan hamba Allah yang paling kafir. Maka muncul di hatinya pengagungan terhadap seseorang yang sama sekali tidak pantas untuk dipuji. Dan tidak diragukan lagi bahwa ini adalah perkara yang membahayakan.
  4. Memboroskan Harta. Di mana Televisi menggunakan listrik. Televisi menghabiskan listrik, meskipun cuma sedikit, ini menghabiskan biaya untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya untuk agamanya maupun kehidupan akhiratnya kelak. Oleh karena itu, perkara ini termasuk memboroskan harta saja.
  5. Terkadang pertandingan ini menimbulkan saling mencerca dan permusuhan. Apabila sebagian orang menyemangati dan mendukung tim yang menang, di sisi lain orang yang lain menyokong dan mendukung tim musuhnya. Ini menyebabkan terjadinya permusuhan di antara mereka, serta perdebatan yang panjang.

Dari berbagai uraian diatas tidak serta merta menyatakan bahwa sepak bola itu tidak baik. Masih ada kebaikan lainnya seperti membuat tubuh anda bugar, menghilangkan rasa malas dan bisa meningkatkan stamina tubuh. Dan sesungguhnya, menonton pertadingan sepak bola juga ada beberapa manfaatnya yaitu sebagai hobi dan sarana untuk menghibur suasana hati yang keruh akibat terlalu banyak terpapar dengan urusan dunia yang menyibukkan. Disisi lain, dengan melakukan olahraga sepakbola juga bisa menjadi sarana untuk mengisi waktu luang, dan olah raga ini adalah sarana untuk menambah stamina serta semangat anda untuk tetap kuat beribadah kepadaNya karena kita ini diciptakan supaya beribadah hanya kepada Alloh Subhanallohu Wa Ta’ala. Seperti dalam firmanNya dalam surat ad Dzariyat ayat 56:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”.

Dalam kitab Bughyatul Musytaq fi Hukmil lahwi wal labi was sibaq disebutkan,

“Para ulama Syafiiyah telah mengisyaratkan diperbolehkannyabermain sepak bola, jika dilakukan tanpa taruhan (judi). Dan, mereka mengharamkannya jika pertandingan sepak bola dilakukan dengan taruhan. Dengan demikian, hukum bermain sepak bola dan yang serupa dengannya adalah boleh, jika dilakukan tanpa taruhan judi).”
As-Sayyid Ali Al-Maliki dalam kitabnya Bulughul Umniyah halaman 224 menjelaskan,

“Dalam pandangan syariat, hukum bermain sepak bola secara umum adalah boleh dengan dua syarat. Pertama, sepak bola harus bersih dari unsur judi. Kedua.permainan sepak bola diniatkan sebagai latihan ketahanan fisik dan daya tahan tubuh sehingga si pemain dapat melaksanakan perintah sang Khalik (ibadah) dengan baik dan sempurna.
Syekh Abu Bakar Al-Jazairi dalam karyanya Minhajul Muslim halaman 315 berkata,

“Bermain sepak bola boleh dilakukan, dengan syarat meniatkannya untuk kekuatan daya tahan tubuh, tidak membuka aurat (bagian paha dan lainnya), serta si pemain tidak menjadikan permainan tersebut dengan alasan untuk menunda shalat. Selain itu,permainan tersebut harus bersih dari gaya hidup glamor yang berlebihan, perkataan buruk dan ucapan sia-sia, seperti celaan, cacian, dan sebagainya.”

Jadi dalam setiap aktifitas, harus senantiasa mengkaitkan diri anda dengan syari’at islam atau bisa dikatakan anda harus mengetahui bagaimana syari’at islam memandang aktifitas anda atau bagaimana hukumnya dari aktifitas yang anda lakukan. Maka dari itu sebagai muslim kita harus bisa lebih bijak dalam memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.

Sepakbola merupakan salah satu hal yang sangatlah popular khususnya di Indonesia ini. Sebut saja siapa yang tidak mengeahui nama Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Frank Ribery, Zlatan Ibrahimovic dan masih banyak lainnya. Kesemuanya itu adalah nama-nama popular yang sering meramaikan pemberitaan di media massa apapun. Menonton aksi mereka di lapangan hijau menjadi kesenangan tersendiri. Memakai replika jersey mereka merupakaan sudah menjadi suatu kebanggaan. Mengadopsi nama mereka dalam akun Facebook atau Twitter kita juga sudah menjadi hal yang lumrah saja untuk dilakukan.

Tak bisa dipungkiri lagi, sepak bola adalah primadona dari segala cabang olah raga di dunia saat ini. Sedikit sekali orang yang tidak mengetahui sepakbola, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sepak bola tidak lagi menjadi cabang olah raga biasa, namun telah berubah menjadi gaya hidup, bisnis, alat politik, bahkan sesuatu yang penulis asumsikan sebagai alat penjajahan baru di era globalisasi.

Sepak bola memang dimainkan untuk sekedar berolah raga, atau ditonton sebagai hiburan. Jadi apa yang salah dari sepakbola? Dari sudut tertentu jelas tidak ada yang salah. Hanya saja pecinta si kulit bundar tanah air harus lebih mewaspadai efek sosial kultural yang ditimbulkannya. Nyatanya, sepak bola di era ini telah membuat banyak orang tidur menjelang pagi, memunculkan berbagai nyanyian rasis, menjadi sarana perjudian, menimbulkan punyulut keributan dari yang sepele sekedar cekcok mulut hingga ada juga yang menimbulkan kematian supporter. Bahkan ditingkat nasional, sepakbola menjadi penyebab kisruh berkepanjangan yang menyeret berbagai kepentingan didalamnya. Sebut saja kisruh kepemimpinan PSSI, dualisme kompetisi, dan masih banyak lagi yang benar-benar melelahkan rakyat dan pemerintah.

Rasisme dan Saling Ejek Antar Suporter

Isu rasis di era sekarang ini masih saja sering terjadi, Walapun berbagai peraturan yang melarang rasis sudah diterapkan. Sampai saat ini dunia sepakbola tidak lepas dari isu ini. Beberapa kasus rasis telah terjadi di lapangan hijau baik di sepakbola nasional maupun internasional. Kasus rasis ini biasanya dilakukan oleh para suporter terhadap supporter lain atau terhadap pemain. Bahkan terjadi pula kasus rasis yang terjadi antar pemain sepakbola. Rasis atau mengolok-olok tentu saja dilarang dalam islam seperti yang terdapat dalam QS Al. Baqarah ayat 15:

Sarana Perjudian

Terdapat pula prilaku judi  dikalangan bola mania. Mulai dari judi kelas teri hingga kelas kakap. apapun bentuk judi jelas dilarang dalam Islam. Tidak ada orang yang benar-benar kaya dengan berjudi. Sebaliknya, judi hanya mendatangkan rasa penasaran tingkat tinggi sehingga menyebabkan kontrol emosi menjadi labil. Perjudian dengan menggunakan pertandingan sepak bola sebagai instrument sudah begitu marak. Yang dipertaruhkan beragam pula, mulai dari uang kontan hingga kendaran bermotor bahkan mobil. Tidak sedikit dari perjudian ini yang juga menjadi menyebabkan keributan. Larangan berjudi terdapat dalam Q.S. Al Maa’idah ayat 90:

Meninggalkan Shalat

Euforia persepakbolaan nasional kini telah mencapai titik yang sangat mengesankan. Hal ini menimbulkan masalah besar bagi para supporter persepakbolaan yang menonton jalannya pertandingan langsung di stadion apabila mereka hendak melakukan sholat ashar. Demi mendapatkan kesempatan dan tempat, minimal mereka harus sudah berada ditempat sekitar pukul 14.30 WIB, sedangkan sebuah pertandingan baru akan berakhir sekitar pukul 17.30 WIB yang sudah masuk waktu maghrib. Ditambah lagi tempat dan fasilitas sholat didalam stadion sama sekali tidak tersedia, akhirnya tidak ada pilihan lagi kecuali mereka harus meninggalkan sholat ashar. Apakah salat Jama’ bisa menjadi solusi? Sepertinya tidak Karena udzur tersebut tidak termasuk hal – hal yang memperbolehkan Jama’. Tapi mungkin saja diperbolehkan untuk alasan-alasan tertentu. Perintah shalat itu benar-benar wajib dilakukan oleh setiap muslim dan tidak boleh sekalipun ditinggalkan seperti yang termaktub dalam Q.S.Adz Dzaariyaat ayat 56:

Tawuran antar Suporter

Perkelahian atau bahkan tawuran antar supporter belakangan ini sering terjadi. Semuanya dilakukan atas dasar kebanggaan dan loyalitas kepada klub sepak bola yang mereka cintai. Sungguh hal yang sangat sia-sia. Mereka bermain sepak bola atas dasar pekerjaan dan profesionalisme tapi kita? Apa yang kita dapatkan dari pertengkaran tersebut? Tidak ada bukan? Pertengkaran hanya menibulkan permusuhan. Allah telah melarang pertengkaran seperti tertuang dalam Q.S. Qaaf ayat 28:

Selain itu masih banyak efek negative lainnya yang ditimbulkan dari pertandingan sepak bola seperti :

  1. Menghabiskan Waktu. Orang yang kecanduan menonton pertandingan olahraga ini, kita lihat dia begitu ketagihan sampai-sampai dia habiskan waktu yang banyak. Terkadang dia luput dari shalat jama’ah, dan terkadang dia pun luput dari shalat pada waktunya.
  2. Dia melihat sekelompok orang yang menyingkap pakaiannya sampai pertengahan pahanya. Menurut banyak ulama, paha adalah aurat. Demikian pula mereka berpendapat bahwa para para pemuda tidak boleh menampilkan bagian pahanya dan bagian apapun di atas lututnya.
  3. Terkadang di hatinya muncul pengagungan terhadap si pemenang pertandingan, padahal yang menang adalah hamba Allah yang paling fasiq, atau bahkan hamba Allah yang paling kafir. Maka muncul di hatinya pengagungan terhadap seseorang yang sama sekali tidak pantas untuk dipuji. Dan tidak diragukan lagi bahwa ini adalah perkara yang membahayakan.
  4. Memboroskan Harta. Di mana Televisi menggunakan listrik. Televisi menghabiskan listrik, meskipun cuma sedikit, ini menghabiskan biaya untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya untuk agamanya maupun kehidupan akhiratnya kelak. Oleh karena itu, perkara ini termasuk memboroskan harta saja.
  5. Terkadang pertandingan ini menimbulkan saling mencerca dan permusuhan. Apabila sebagian orang menyemangati dan mendukung tim yang menang, di sisi lain orang yang lain menyokong dan mendukung tim musuhnya. Ini menyebabkan terjadinya permusuhan di antara mereka, serta perdebatan yang panjang.

Dari berbagai uraian diatas tidak serta merta menyatakan bahwa sepak bola itu tidak baik. Masih ada kebaikan lainnya seperti membuat tubuh anda bugar, menghilangkan rasa malas dan bisa meningkatkan stamina tubuh. Dan sesungguhnya, menonton pertadingan sepak bola juga ada beberapa manfaatnya yaitu sebagai hobi dan sarana untuk menghibur suasana hati yang keruh akibat terlalu banyak terpapar dengan urusan dunia yang menyibukkan. Disisi lain, dengan melakukan olahraga sepakbola juga bisa menjadi sarana untuk mengisi waktu luang, dan olah raga ini adalah sarana untuk menambah stamina serta semangat anda untuk tetap kuat beribadah kepadaNya karena kita ini diciptakan supaya beribadah hanya kepada Alloh Subhanallohu Wa Ta’ala. Seperti dalam firmanNya dalam surat ad Dzariyat ayat 56:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”.

Dalam kitab Bughyatul Musytaq fi Hukmil lahwi wal labi was sibaq disebutkan,

“Para ulama Syafiiyah telah mengisyaratkan diperbolehkannyabermain sepak bola, jika dilakukan tanpa taruhan (judi). Dan, mereka mengharamkannya jika pertandingan sepak bola dilakukan dengan taruhan. Dengan demikian, hukum bermain sepak bola dan yang serupa dengannya adalah boleh, jika dilakukan tanpa taruhan judi).”
As-Sayyid Ali Al-Maliki dalam kitabnya Bulughul Umniyah halaman 224 menjelaskan,

“Dalam pandangan syariat, hukum bermain sepak bola secara umum adalah boleh dengan dua syarat. Pertama, sepak bola harus bersih dari unsur judi. Kedua.permainan sepak bola diniatkan sebagai latihan ketahanan fisik dan daya tahan tubuh sehingga si pemain dapat melaksanakan perintah sang Khalik (ibadah) dengan baik dan sempurna.
Syekh Abu Bakar Al-Jazairi dalam karyanya Minhajul Muslim halaman 315 berkata,

“Bermain sepak bola boleh dilakukan, dengan syarat meniatkannya untuk kekuatan daya tahan tubuh, tidak membuka aurat (bagian paha dan lainnya), serta si pemain tidak menjadikan permainan tersebut dengan alasan untuk menunda shalat. Selain itu,permainan tersebut harus bersih dari gaya hidup glamor yang berlebihan, perkataan buruk dan ucapan sia-sia, seperti celaan, cacian, dan sebagainya.”

Jadi dalam setiap aktifitas, harus senantiasa mengkaitkan diri anda dengan syari’at islam atau bisa dikatakan anda harus mengetahui bagaimana syari’at islam memandang aktifitas anda atau bagaimana hukumnya dari aktifitas yang anda lakukan. Maka dari itu sebagai muslim kita harus bisa lebih bijak dalam memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.

Oleh: Handi Suryawinata

 

Tinggalkan Balasan