Selama bulan Ramadan atau puasa, asupan makan akan berkurang 12 persen dari asupan makanan sehari-hari. Kondisi ini tak hanya berdampak pada orang muda, tapi juga bagi mereka yang sudah lanjut usia.
Menurut pakar penyakit dalam orang lanjut usia, Dr. Purwita, orang lansia diperbolehkan berpuasa asalkan tetap memperhatikan hal-hal berikut ini.
Kondisi sehat
Mereka yang berusia lanjut boleh berpuasa namun dalam keadaan sehat. Artinya fisik dalam keadan stabil, tidak memiliki penyakit akut atau tidak memiliki penyakit yang tidak terkontrol. Kalaupun ada penyakit yang harus dikontrol, seperti hipertensi dan diabetes, harus mengikuti petunjuk berpuasa yang telah diberikan oleh dokter.
Cukup cairan
Umumnya rasa haus usia lanjut menurun karena ada proses penuaan. Oleh karena itu saat berpuasa, lansia tidak dianjurkan mengonsumsi jus buah, teh atau kopi saat sahur untuk mengontrol cairan dalam tubuh.
Saat berpuasa, orang usia lanjut diwajibkan untuk minum air putih sekitar delapan sampai sepuluh gelas:
– Satu gelas saat bangun sahur
– Satu sampai dua gelas air saat makan sahur
– Satu gelas saat berbuka
– Satu sampai dua gelas saat makan malam
– Satu sampai dua gelas setelah salat Tarawih
– Satu sampai dua gelas menjelang tidur malam
Kalori
Kebutuhan kalori orang usia lanjut harus mengandung zat gizi seimbang, sesuai kebutuhan individu meski tidak berpuasa. Namun, pola makan yang dianjurkan saat puasa adalah 40 persen kalori saat sahur, 50 persen kalori saat berpuasa, dan 10 persen kalori setelah salat Tawarih.
“Saat sahur dianjurkan pula untuk mengonsumsi jenis makanan yang lambat cerna dan tinggi serat, seperti alpukat dan daging. Saat berbuka dianjurkan mengonsumsi kurma, serta membatasi makanan berlemak atau digoreng,” ujar Purwita saat ditemui di Ruang Pertemuan Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2013.
Tidak ‘balas dendam’
Inilah yang banyak terjadi pada lansia saat bulan puasa. Penyakit yang sebelumnya telah dikontrol dengan baik dapat menjadi abnormal. Ini karena saat berbuka puasa, orang usia lanjut usia cenderung ‘balas dendam’ atau makan berlebihan. Padahal mereka harus tetap mengonsumsi makanan dan minuman sesuai kebutuhan yang dianjurkan.
Aktivitas fisik
Hal ini pada dasarnya bukan hanya berlaku bagi orang usia lanjut saja, melainkan juga bagi mereka yang berusia muda. Melakukan aktivitas fisik secara wajar seperti joging, berjalan kaki, atau meditasi. Jangan lupa juga untuk beristirahat cukup.
Obat-Obatan
Ini berlaku bagi orang usia lanjut yang memiliki beberapa penyakit. “Obat harus tetap dikonsumsi tetap diminum dengan jadwal yang disesuaikan pada saat sahur dan berbuka puasa, sesuai dengan petunjuk dokter,” kata Purwita.
Kontrol
Ada baiknya orang usia lanjut tetap memonitor kesehatan sebelum, selama, dan sesudah berpuasa. Misalnya dengan melakukan pengecekan kadar glukosa darah dan tekanan darah lebih sering. Ketika hasil pemeriksaan kurang baik, dianjurkan untuk tidak berpuasa. (Viva)