Bismillahirrahmaanirrahiim…
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah… Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin… Terucap syukur kepada Allah atas apa yang telah Dia karuniakan kepadaku dan kita semua, sehingga kita masih dapat membuka mata untuk melihat betapa Maha Besarnya Dia. Betapa beruntungnya kita dimiliki-Nya. Dan betapa indah hidayah-Nya yang menelusup dalam setiap aliran darah kita, demi kehidupan kita yang insyaallah, akan lebih baik nantinya.
Saya sangat berterimakasih untuk Tim Cyber Dakwah yang telah menobatkan saya menjadi juara pertama dalam ajang kompetensi menulis Cerpen Islami tahun 2013 ini. Jujur, ini pertama kalinya saya menjadi juara, meskipun sudah lama saya bergelut dengan kegiatan tulis-menulis.
Seringkali saya berpikir, apakah mungkin saya terlalu idealis sehingga naskah saya tidak pernah memikat penerbit mana pun untuk dijadikan juara. Terlalu “saklek” dengan manfaat yang mengalir dalam tulisan daripada bahasa yang dipoles hingga terkesan terlalu mendayu-dayu. Alasan paling jujur, mengapa saya tidak dapat mendayu-dayu, adalah karena saya bukan sastrawan. Sewaktu SMA saya berkutat dengan ilmu eksak dan ketika kuliah saya berkutat dengan ilmu koding. Sangat sulit ketika berusaha menulis cerita di antara koding program seperti ini, hehehe.
Sungguh syukur alhamdulillah, ada Tim Cyber Dakwah yang memberi apresiasi terhadap karya saya. Karya yang saya buat di antara tumpukan tugas-tugas ini bukan tanpa maksud. Pada awalnya, saya berharap semoga naskah ini lolos untuk dibukukan. Sama sekali tak ada ambisi untuk menjadi juara. Karena motif saya menulis cerpen ketika itu adalah bagaimana menebar manfaat melalui tulisan, sehingga dapat dibaca oleh banyak orang. Beruntung pula jika tulisan itu bisa menjadi amal jariyah bagi saya. Bukan bagaimana caranya mendapat uang dan menjadi juara.
Penyakit saya yang nampaknya begitu sering menggerogoti kesehatan jadi motivasi utama saya menulis. Di antara dosa-dosa harian yang jumlahnya terlampau semakin banyak, bisa apa saya untuk setidaknya menutupi jumlahnya, dengan kebaikan lainnya selain menulis? Sama halnya dengan menabung untuk mendapat ketenangan setelah mati. Cukuplah bagi saya, Allah yang mengatur jalan niat hamba-Nya yang sangat lemah ini dan hanya dapat bergantung pada-Nya.
Sering, saya melihat berbagai kompetisi lomba yang hanya meloloskan naskah dengan potensi “menjual” yang luar biasa. Mengabaikan sisi manfaat, dan mengabaikan sisi ilmu dari naskah-naskah itu. Padahal, sebenarnya naskah yang memiliki nilai manfaat dan ilmu itu justeru mampu menghasilkan sesuatu yang lebih berharga. Seperti mampu berdakwah dengan naskah, sementara naskah itu takkan pernah berpendar. Bukankah ilmu yang bermanfaat akan lebih menguntungkan daripada limpahan uang dari hasil penjualan naskah-naskah tersebut? Mengapa harus selalu keuntungan yang dipikirkan daripada sisi berharganya sebuah naskah untuk membantu remaja Indonesia sedikit lebih baik? Jika keuntungan terus yang dipikirkan, kapan generasi Indonesia bisa berpikir lebih baik?
Alhamdulillah, situs Islami seperti Cyber Dakwah mampu mendobrak pemikiran “uang” seperti itu. Saya berharap, situs ini mampu untuk tetap konsisten dalam mengadakan event–event dengan basis Islami, ilmu dan manfaat di hari-hari selanjutnya. Sebab setahu saya, situs Islami yang mengadakan lomba cerpen seperti ini hanya Cyber Dakwah.
Adapun gerakan dakwah secara online seperti Cyber Dakwah ini memang sangat diperlukan. Tidak perlu panjang lebar, seperti yang kita tahu bahwa teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Gadget sudah luar biasa marak keberadaannya. Buku pun sudah sedikit lengser untuk penyajian ilmu seperti ini. Rawan hilang dan rusak bisa menjadi penyebabnya. Namun yang paling mendasar adalah, situs seperti ini mampu menyediakan output dengan proses yang tidak sepadan dengan buku. Jika ia dapat melakukan proses searching dan grouping mengenai bab pada masing-masing tulisan, maka buku tidak dapat melakukannya dengan cepat. Sementara saat ini, yang dibutuhkan manusia mana pun adalah yang serba cepat dan tidak ribet.
Minimnya situs yang benar-benar mengelola manfaat dan ilmu yang berlandas Islam, semoga situs Cyber Dakwah tetap terus berkembang dengan artikel-artikel yang menarik dan perlu untuk dikaji. Semoga situs ini tetap idealis. Sekali lagi, tak lelah mengedepankan ilmu dan manfaat dalam mengelola event lainnya. Sehingga mampu mengubah tradisi dan pemikiran para manusia yang berambisi menjadi penulis hanya karena ingin terkenal dan banyak uang.
Percayalah, Kawan. Amal jariyah itu lebih menggiurkan daripada uang .
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sang Juara: Hanifah Permatasari