Sang Pemenang 3.G.E
Song & Lyrics by Ippho Santosa – Akil Angelo))
Music and Performed by Akil Angelo))
Special thanks to Ippho Santosa and Celebrand
Prolog
by Akil Angelo))
Aku tak pernah tahu tentang kehidupan ini sebelumnya.
Aku hanya menangis saat keluar dari rahim ibuku.
Entah apa yang aku tangisi.
Mungkinkah keresahan? Ataukah kebahagiaan?
Begitu banyak pertanyaan berputar-putar di kepalaku,
sering kali membuatku takut, harus menghadapi dunia yang penuh dengan dinamika.
Keresahan itu datang, laksana musim dengan berbagai variannya.
Ada kalanya mendung, berangin, atau bahkan hujan.
Kita butuh sesuatu yang menentramkan, yang dapat menenangkan jiwa kita yang galau.
– Cinta. Kita membutuhkan cinta.
Sahabat, terima kasih telah menjadi pemenuh cintaku.
Bersamamu ku urai air mata, menjadikannya senyum yang paling indah.
Bersamamu, Saudaraku, aku temukan jawaban dari semua yang terjadi.
Bahwa setiap keresahan, adalah proses pendewasaan diri, bagi setiap manusia.
Takkan pernah aku sesali,
masa-masa kelam yang telah terjadi.
Biarlah semua itu menjadi bahan bakar kita, untuk masa depan yang lebih baik.
Semua itu patut untuk kita syukuri, sebagai bagian dari sistem Tuhan yang Maha Sempurna.
Sadarlah, jiwa yang telah lama suri..!
Bahwa setiap makhluk Tuhan, memiliki hak yang sama dengan kekuatan yang berbeda-beda,
untuk menjadikan dirinya sebagai SANG PEMENANG.
Aku terlahir ‘tuk jadi pemenang,
tak ‘kan pernah terpikir ‘tuk jadi pecundang.
Hanya satu yang selalu kukenang,
saat sorak-sorai riuh berkumandang.
Hey…!! Hore…!! Hore…!! Hore, Hore, Hore…!!
Aku terlahir ‘tuk jadi pemenang,
tak ‘kan pernah terpikir ‘tuk jadi pecundang.
Hanya satu yang selalu kukenang,
saat sorak-sorai riuh berkumandang.
Tak’kan pernah kusesal… semua yang t’lah tertinggal…
Hore…!! Hore…!! Hore, Hore, Hore…!!
Aku terlahir ‘tuk jadi pemenang,
tak ‘kan pernah terpikir ‘tuk jadi pecundang.
Hanya satu yang selalu kukenang,
saat sorak-sorai riuh berkumandang.
Biarlah orang berkata apa, langkahku terus berjalan.
Asaku terbang menembus awan,
seribu bintang kugenggam… yeeaaah…!!
Rap:
Tak ‘kan pernah terpikir ‘tuk jadi pecundang,
kita lahir ke dunia untuk jadi pemenang.
Hanya satu yang selalu pasti akan dikenang,
saat sorak-sorai riuh ramai,, berkumandang, hey…!!
Coba dengarkanlah nuranimu, (hei…!!)
dan ikutilah intuisimu. (hey, hey…!!)
Jangan pernah kau khianati itu, semua mimpi-mimpimu,
kau akan terbang menembus angkasa…!! Ahah… ahah…!!
Aku terlahir ‘tuk jadi pemenang,
tak ‘kan pernah terpikir ‘tuk jadi pecundang.
Hanya satu yang selalu kukenang,
saat sorak-sorai riuh berkumandang.