Gubahan Puisi Cinta Jalaluddin Rumi

473
673

PERNYATAAN CINTA

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata

Kusimpan kasih-Mu dalam dada

Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu

Segera saja bagai duri bakarlah aku.

Meskipun aku tenang, diam bagai ikan

Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan

Kau yang telah menutup rapat dalam bibirku

Tariklah misaiku dalam dekat-Mu.

Apakah maksud-Mu?

Mana aku tahu?

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam

iringan ini selalu.

Kukunyah lagi menahan kepedihan

Mengenangmu bagai unta memamah biak makanan

Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.

Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak bicara

Di hadirat kasih aku jelas dan nyata.

Aku bagai benih di bawah tanah

Aku menanti tiada musim semi.

Hingga tanpa napasku sendiri

Aku dapat bernapas wangi Dan tanpa kepalaku sendiri

Aku dapat membelai kepala lagi.

[membujuk yang tercinta)

Ā PARA PECINTA

Kepala-Mu pening karena aku.

Pukullah aku kalau begitu

Kau tahu aku tak ingin hidup tanpa diri-Mu

Bagiku lebih baik mati daripada pengusiran ini

Demi Allah

yang membangkitkan kembali orang-orang mati.

Sama sekali tak mungkin percaya aku

Bahwa Kau berpaling dari hamba-Mu

Selalu kukatakan ucapan yang dilontarkan musuh-musuhku

Hanya rekaan dusta semata.

Kau jiwaku dan tanpa jiwaku

Bagaimana mesti hidup aku

Kau mataku tanpa Kau

Aku tak punya mata untuk melihat sesuatu.

Tinggalkan Balasan