Ia datang dengan kecepatan rasa
Menembus hati terdinginku
Bermain sayap dalam surga anganku
Ia terbang tepat ke arah kedua bola mata ini
Lalu terjun dengan anggun ke dalam taman hati…
Ah… Aah… Aaahh…
Aku benar-benar dapat merasakannya..
Ketika ia menyentuh dinding hatiku.. yang paling sensitif
Oh, Tuhan…
Betapa lembut dan hangat jari jemari itu.. betapa mungilnya
Betapa aku sangat menyukai sentuhannya..
Zzzzzp… mata ini terpejam..
Bulu-bulu kecilku serentak menajam…
Ada sesuatu yang menancap di hatiku…
Sesuatu yang sangat tajam… dan sangat hangat…
“Panah Kasih Sayang…”
… … …
Tidaaak…!!
“Jangan Pergi…!” teriakku tanpa suara…
“Tetaplah di sini…” rintihku tanpa air mata…
Ia kembali melesat dengan kecepatan rasa
Terbang meninggalkan surga anganku
Kumencoba menangkapnya…
Namun ia adalah cahaya yang tak dapat kugenggam…
Kumencoba meraihnya…
Namun ia adalah langit yang tak mungkin kuraih…
Aku tertegun.. aku terdiam… hingga aku tersadar…
Ia hanyalah pelangi sejuta warna… yang telah menghiasi hidupku…
Hanya dapat kukagumi… namun tak mungkin untuk kudapati…
Walaupun aku berlari… dengan kecepatan Rasa…
Author: Iqi