Dibuka, Konferensi Internasional di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah

1
437
Situbondo. Rangkaian kegiatan Konferensi Internasional dengan tema besar “Konsolidasiu Jaringan Ulama’ Internasional Meneguhkan Kembali Nilai-nilai Islam Moderat” dibuka siang ini, Sabtu (29/3). Sejumlah ulama kenamaan dari berbagai negara muslim memadati Auditorium Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S3) Situbondo Jawa Timur.
Pada kesempatan ini tampak hadir Sekjend ICIS atau International Conference of Islamic Scholars, DR KH A Hasyim Muzadi, DR Nasihin Hasan selaku panitia, Prof Dr H Machasin yang mewakili Menteri Agama, Prof Dr Syeikh Wahbah Zuhaily (Syria), Syeikh Mahdi bin Ahmad as-Shumaidai (Mufti Irak), Syeikh Abdul Karim Dibaghi (Aljazair), Ammer Syakir Aljanabi (Qatar) dan sejumlah pemuka agama dari Timur Tengah. Termasuk tuan rumah, Pengasuh P2S3, KHR A Azaim Ibrahimy.
Kiai Azaim, sapaan akrab pengasuh P2S3 menandaskan bahwa usia pesantren yang kini diasuhnya telah berusia seribu tahun. Dalam usianya yang lumayan tua ini, setidaknya pesantren telah mengalami pergantian empat pengasuh termasuk dirinya.
“Hal terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari perjalanan pesantren ini adalah pengabdian diri kepada umat, agama dan bangsa,” tandasnya. Demikian juga hal yang melekat dari pesantren ini yakni keteguhan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
“Darah para syuhada’ yang turun membela NKRI telah dilakukan oleh pesantren ini,” lanjutnya.
Wujud dari pembelaan tersebut antara lain dari peristiwa Sepuluh Noipember. “Kiai Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU telah mengerahkan seluruh  kaum muslimin termasuk para santri, khususnya arek-arek Suroboyo dengan penuh semangat,” ungkapnya.
Secara lebih rinci, Kiai Azaim menceritakan peran para pengasuh. Pengasuh dan pendiri pesantren pertama yakni KH Syamsul Arifin telah mengabdikan diri selama kurang lebih empat puluh tahun. Demikian juga penerus kiai sepuh yakni KHR As’ad Syamsul Arifin yang telah tercatat hampir tiga puluh tahun mengabdikan diri untuk pesantren.Dan dilanjutkan pengasuh berikutnya yakni KHR A Fawaid As’ad juga melakukan hal yang sama.
Dalam pandangan pengasuh generasi keempat ini, apa yang terlah dilakukan para pendiri dan pengasuh adalah bukti nyata keberpihakan para kiai dan pesantren kepada NKRI. Pada kesempatan memberikan sambutan, Sekjend ICIS, DR KH A Hasyim Muzadi sangat berterimakasih kepada berbagai kalangan yang telah turut mensukseskan kegiatan ini. Secara khusus, Kiai Hasyim menyampaikan apresiasi kepada Prof Dr KH Wahbah Zulaily yang telah lama memberikan pencerahan kepada umat Islam Indonesia dengan Islam moderatnya.

Acara juga diisi dengan sambutan dari Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, HE Esti Andayani. Dan acara konferensi internasional ini dibuka secara resmi oleh Prof Dr Machasin selaku Kepala Bidang Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mewakili Menteri Agama. (s@if)

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan