Keluarga merupakan komponen masyarakat yang terpenting dalam suatu tatanan kehidupan sosial. Maju dan berkembanganya sebuah peradaban manusia, selalu berasal dari adanya keluarga. Seorang manusia mampu mengenal diri dan lingkungannnya karena peran keluarga. Secara internal keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan anak-anak. Ayah dan ibu adalah orang tua yang harus bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup keluarga tersebut. Tanggung jawab yang paling mendasar adalah memberikan pendidikan, terutama Pendidikan Agama.
Sedemikian pentingnya pendidikan agama, sehingga orang tua harus selektif dalam mencari dan memilih sekolah yang bermutu dan berkualitas, yaitu sekolah yang mampu mendidik dan mengajarkan, tidak saja berupa kemampuan dan keterampilan hidup, namun yang sangat siginifikan adalah mendidik dan mengajarkan ilmu agama islam yang bermutu dan berkualitas.
Ilmu Agama Islam yang diajarkan sejak dini kepada anak-anak dan keluarga telah diperintahkan Rasulullah SAW., dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Setiap Anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tunyalah yang menyebabkan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Usaha untuk menjaga fitrah manusia yang sejak lahir dalam keadaan suci, akan menghasilkan anak-anak dan keluarga yang baik, mampu berbakti, dan bisa berbuat sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an. Pemahaman yang baik terhadap Ilmu Agama Islam, akan melahirkan generasi yang Islami, kuat secara akidah dan keyakinan.
Sebagai orang tua yang bertanggung jawab pada kelangsungan generasi penerus, di dalam Islam ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
Memberi nama yang baik
Dengan kelahiran anak dalam keadaan fitrah (suci) sebaiknya, orangtuanya segera memberikan nama, sebagai sebuah identitas resmi. Memberi nama harusnya dipikirkan dengan cermat, karena nama adalah do’a yang menjadi panggilan dalam kehidupan sehari-hari. Nama yang baik dapat memberikan semangat anak untuk mengapai kemuliaan dan kesuksesan hidup, baik secara pribadi maupun masyarakat di lingkungannya.
Mendidik dengan penuh kasih sayang
Mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang merupakan tugas mulia bagi orang tua. Anak adalah amanah titipan Allah SWT., baik buruknya perkembangan dan perilaku anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua. Satu cara yang baik dalam mendidikan anak adalah dengan peran keteladanan. Mencontohkan akhlak terpuji dan terbiasa menjalankan ibadah secara berjama’ah, merupakan uswah hasanah yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW., Misalnya mencontohkan untuk selalu shalat berjama’ah. Sabda Rasulullah SAW., yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud menyatakan “Perintahkan anak-anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah jika mereka enggan melakukannnya bila telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara mereka”. Kewajiban orang tua untuk memerintahkan anak-anak untuk mengerjakan shalat, sebuah keniscayaan bagi orang tua tersebut untuk selalu mengerjakan shalat.
Memberikan pendidikan yang berkualitas
Pendidikan yang berkualitas menjadi harapan semua orangtua. Karena hanya dnegan pendidikan yang berkualitas, anak dapat berkembang dengan baik, menjadikan anak memiliki rasa takut kepada Allah SWT., akhlak dan perilaku terpuji yang mencintai Rasulullah SW., bangga terhadap Islam sebagai agamanya serta taat dan patuh pada orang tua. Pendidikan yang berkualitas juga akan menempatkan generasi penerus pada derajat dan kemampuan bertahan hidup yang baik. Allah SWT., berfirman dalam Q.S. Al-Mujadillah : 11,yang artinya, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Menjaga kedekatan emosional
Ketika anak-anak semakin tumbuh dewasa, maka yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah menjaga kedekatan emosionalnya. Kemajuan jaman dengan era globalisasi yang sangat pesat, bisa menjadi ancaman dan peluang bagi perkembangan generasi Islami. Pada satu sisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknolgi dapat mempermudah setiap aktivitas manusia, namun juga bisa membuat manusia terjerumus kepada hal-hal negative. Orangtua sedapat mungkin selalu mengkontrol setiap aktivitas anak, memberi motivasi dan dorongan semangat, ikut terlibat dalam keseharian, membimbing dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dengan bijak dan hikmah. Menjaga kedekatan emosional dengan komunikasi yang baik, akan menjauhkan anak-anak dari pengaruh negatif kemajuan jaman yang kadang kala tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Segala upaya yang dilakukan orangtua dalam memberikan Tarbiyatul Aulad (pendidikan agama Islam) yang bermutu dan berkualitas, tdaik hanya menjadi tanggung jawab pribadi perorang, karena ada beberapa faktor yang menjadikan sistem pendidikan berhasil dengan baik. Keluarga, dalam hal ini orang tua sangat signifikan perannya, selain itu lingkungan, bisa masyarakat, bangsa dan negara juga memiliki peran yang sangat strategis. Peradaban yang tinggi dan mutakhir sebuah bangsa dan negara, selalu diawali dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan bagi generasi mudanya. Dengan menjadi pendidik yang baik bagi generasi muda, maka orang tua, masyarakat, bangsa dan Negara telah melakukan tugas dan tanggung jawab mulia, yang kesemuanya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.,
Marilah kita laksanakan tugas dan tanggung jawab kepada genarasi penerus, kepada umat, bangsa dan negara, agar kita termasuk kelompok manusia yang berperadaban baik dan mulia, sehingga tatatan kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara kita tercinta ini sesuia dengan ajaran Islam. Jauh dari pertikaian, perselisihan, dan pertentangan yang membinasakan kita sendiri, hal ini harus kita mulai dari diri sendir, keluarga, dan masyarakat terdekat kita. Semoga.Wallahu ‘alam bishawab.
Author: Aep Mulyanto, S.Hum, Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta