Situbondo. Hari kedua pelaksanaan Konferensi Internasional diisi dengan pemaparan Sekretaris Jenderal International Conferensce of Islamic Scolars, DR KH A Hasyim Muzadi. Di hadsapan para peserta yang memadati aula Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S3), beliau menjelaskan peran penting pesantren ini dalam perjalan bangsa.
Kiai Hasyim, sapaan akrabnya menandaskan bahwa kegiatan ini awalnya adalah keinginan dari Pengasuh P2S3 kala itu yakni KHR A Fawaid As’ad agar menjelang usia pesantren yang ke seratus tahun dapat mendatangkan mufti dari berbagai negara, khususnya dari Timur Tengah.
“Pesan kedua dari pengasuh kala itu adalah diharapkan saya membantu perkembangan pesantren dalam waktu-waktu mendatang,” kata Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang ini (30/3).
Saat mendiskusikan hal tersebut, Kiai Hasyim menyanggupi keingin KHR A Fawaid As’ad tersebut dengan berbagai pertimbangan.
“Pertama, karena Sukorejo adalah jimat NU,” katanya. “Dan NU adalah jimat bagi negara Indonesia,” lanjutnya.
Yang kedua adalah karena P2S3 telah menorehkan sejarah dalam penyelenggaraan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama pada tahun 1983 yang merupakan tonggak bagi diterimanya Pancasila sebagai dasar negara.
“Atas pertimbangan inilah akhirnya saya menyanggupi pelaksanaan Konferensi Internasional untuk dilaksanakan di pesntren ini,” terang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.
Pertimbangan berikutnya adalah dari pesantren ini telah dirumuskan Khittah 1926 yang menandaskan bahwa NU memiliki tugas untuk membawa politik tingkat tinggi, bukan politik kekuasaan jangka pendek.
“Dengan Khittah yang diputuskan di pesantren ini, akhirnya NU kembali kepada jati diri pendirian yang sebenarnya,” terangnya. Dengan keputusan tersebut, maka NU harus bisa menghimpun secara baik pemikiran, manhaj dan gerakan hingga kepemimpinan untuk Indonesia pada masa mendatang.
Karena itu, Kiai Hasyim sangat berharap lewat pelaksanaan acara ini, para peserta dapat memahami makna penting dari pelaksanaan Konferensi Internasional.
Saat pemaparan, Kiai Hasyim didampingi Ketua Panitia, Dr Nasihin Hasan.
Kegiatan konfersi berlangsung sejak kemarin (29/3) dan akan ditutup siang ini. Para mufti dunia telah memberikan pandangan mereka perihal Islam masa depan. Di antara para mufti yang hadir antara lain ulama asal Syiria Syekh Wahbah Az-Zuhaili, Syaikh Mahdi As-Sumaidai (Irak), Syaikh Abdul Karim Ad-Dibaghiy (Aljazair) serta sejumlah mufti lain yang berjumlah lima belas orang. (s@if)