Akibat Para Caleg yang Sengaja Dibiarkan Menang oleh Allah

0
353

Pemilu telah berlalu. Bagi mereka yang menang pasti merasakan kegembiraan yang meluap. Sebaliknya, bagi mereka yang kalah merasa kecewa bahkan ada yang putus asa sampai stress-gila. Tunggu dulu, jangan keburu merasakan itu. Bagi yang menang tahan dulu kegembiraannya. Bagi yang kalah, juga tahan dulu rasa kecewanya.

Perlu diingat, apapun yang berada di dunia ini masih berkisar antara kehendak dan rido Allah. Ada sesuatu yang keberadaannya dikehendaki oleh Allah namun tidak diridoi.  Ada sesuatu yang keberadaannya dikehendaki serta diridoi. Jadi, kemenangan yang sekarang diraih oleh para caleg –yang menang- belum tentu kemenangannya diridoi, bisa saja hal itu merupakan sesuatu yang sengaja dibiarkan terjadi tanpa akan mendapatkan ma’unah dan rido Allah. Na’udzubillah.

Jika diklasifikasi, mungkin begini: ada kemenangan yang memang dikehendaki dan diridoi oleh Allah, karena caleg tersebut dijamin akan membawa perubahan pada masyarakat lebih baik. Ada kemenangan yang sengaja Allah biarkan tanpa diridoi, karena mungkin caleg tersebut sangat memaksa atau ngotot dengan segala cara bahkan dengan cara yang salah atau kotor. Allah menipu orang tersebut dengan kemenangan yang akan mengantarkan dirinya hancur. Na’udzubillah.

Jadi, kemenangan –lebih-lebih pada pemilu yang persaingannya menuju kemenangan rawan dilakukan tidak sehat- seharusnya tidak menjadi kebanggaan yang keterlaluan. Karena sebenarnya menang dalam pemilu bukan ajang membanggakan status sosial atau meraih finansial. Bagi mereka yang benar-benar mengabdi pada Negara, tentu tidak akan merasakan demikian, justru akan merasa terbebani dengan amanah yang khawatir tidak dijalani dengan baik dan bijak.

Negara kita yang sepertinya tambah hari tambah tak karuan, mungkin karena mereka yang tampil atas nama rakyat hanya membanggakan dirinya ketika menang bukan merasa terbebani amanah, merasa akan mendapatkan kehidupan yang mapan bukan merasa akan membawa perubahan yang lebih baik pada masyarakat dan bangsa.

Bagi mereka yang kalah, harus menyadari bahwa ini takdir yang harus dietrima dengan keterbukaan hati. Segala takdir Allah pasti memiliki tujuan yang baik. Mungkin dengan kegagalan tersebut akan terselamatkan dari murka Allah. Lebih baik kalah diridoi dari pada menang tapi dibenci Allah.

Tinggalkan Balasan