Partai Islam, partai nasionalis, dan partai nasionalis religius. Begitulah berita-berita yang termuat di beberapa media, yang mengelompokkan partai-partai yang menjadi peserta pemilu. Entah dari mana sumber atau alasan pengelompokan itu. Mungkin dinilai dari nama partai, tokoh di dalamnya, atau juga para pengikutnya.
Membaca berita-berita yang mengelompokkan partai-partai seperti itu, kedengarannya terasa sangat miris. Seolah Negara ini dimiliki oleh sekelompok orang saja. Artinya, partai Islam yang pasti mengusung pemimpin Islam akan menjadi pemimpin bagi orang-orang Islam saja. Lalu, orang-orang non islam mau dikemanakan ketika partai diatasnamakan Islam? Yang pasti pemahaman orang-orang tentang partai tersebut, akan berpihak pada orang-orang Islam saja.
Negara ini Negara NKRI, siapapun pemimpinnya harus mampu merangkul dan berpihak kepada semuanya, dan tentu harus berkarakter dan berparadigma NKRI. Tidak perlu menonjolkan nama partai ini atau itu, atau merasa mewakili pihak ini atau itu, atau -apalagi- berniat menyingkirkan pihak yang tidak sejalan dengan kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Negara ini tidak membutuhkan pemimpin Islam, melainkan butuh pemimpin yang memandang perbedaan dengan tatapan keadilan.