Untuk Pondok Tercinta Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
Pagi ini embun baru saja menetes
Membasahi kelopak mawar
Sementara matahari menetas
Membuncahkan aura fajar
Runcing sinarnya membuyarkan lamunanku
Tentang masa lalu yang abu
Yang kini telah engkau basu
Dengan telaga zam-zam yang biru
Sebiru ketulusan hatimu
Tak heran jika aku ingin berlagu
“oh, pondokku tercinta
Pembasuh duka lara
Jiwa raga dan seluruh hidupku
Ku abdikan kepadamu
Ayah ibu guruku
Tempatku bertedu
Semua ilmu dan ketulusanmu
Menghapus kebodohanku”
Dan didalam tubuhmu, kekasih
Aku melihat secercah cahaya bersayap
Diantara kabut-kabut yang kilau gelap
Cahaya yang menerangi jalanku
Bersama mereka yang bersangu, sebongkah restu
Untuk menyelami lautan ilmu
Jika ketulusanmu sama seperti ibu, kekasih
Maka sepantasnya lagu ini kupersembahkan
Juga untukmu
“kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia”
Hanya terimakasih yang bisa kami ucapkan
Dan hanya kedua tangan ini yang bisa kami tengadahkan
Sembari berdo’a kepada Tuhan
“Ya Allah, berilah ganjaran kepada orang-orang, yang telah kami anggap pahlawan
Berilah balasan melebihi apa yang telah mereka lakukan
Sesuai janjimu dalam kitab al-Furqon”
Kekasih, kita tidak menyangka
Seabad lamanya kita berdiri
Di bumi pertiwi
Dan kita tidak merasa
Sebentar lagi kita akan berpisa
Mencari jati diri
Semoga ketulusanmu sama sekali
Bukan karena mengharap materi
Agar kepergian ku tetap terang
Oleh pancaran sinarmu
Berjuanglah, Berjuanglah, Berjuanglah Kekasih
Do’a ku akan selalu menyertaimu
Dan juga do’akan selalu
Agar aku menjadi serangkai lilin
Yang rela lebur demi kebahagiaan orang lain.
Oleh: Amirul Mukminin al_Ghafury