Kalau dulu para pemuda dan pendiri bangsa ini mencetak sejarah dalam membangun negeri yang kita cintai ini. Mereka mengharamkan negaranya tercabik-cabik egoisme penjajah sampai darah mereka korbankan demi bangsanya.
Tetapi sekarang, para pemangku kepentingan juga berkoar demi bangsa dan Negara sebagai tabir dari niat sebenarnya yaitu kepentingan pribadi dan kelompok. Mereka juga mencatat sejarah dalam Dualisme pimpinan di DPR yaitu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).
Pertarungan politik yang terbingkai kepentingan kelompok diperlukannya kedewasaan berpolitik demi kemajuan bangsa. Dalam islam perbedaan adalah hal biasa, bahkan menjadi rahmat bagi dari perbedaan itu sendiri. Hanya saja begaimana perbedaan itu di sikapi dengan kedewasaan berfikir dan keluwesan hati demi kemajuan bangsa.
Dalam sebuah kesempatan salah satu pengurus PBNU berharap, “Saya masih percaya, teman-teman di DPR bisa temukan titik temu, dan mencari jalan keluar untuk permasalah ini. Memang mungki prosesnya harus begini tapi nanti pasti bisa ketemu jalan keluarnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Ahad (2/11).
“KIH dan KMP harus segera sadar dan segera cari solusi dan duduk bersama. Sebab jika masalah ini tidak diselesaikan, maka kinerja pemerintahan juga akan terganggu. Jadi lebih baik duduk bersama membahas APBN 2015, sekarang saatnya bekerja,” jelasnya.
Semoga para aparatur Negara kita di buka hatinya oleh Allah SWT, hingga mereka bisa bekerja, kerja, dan kerja berdasakan UU dan memenuhi keinginan bangsa Indonesia.