Mengemudi Hati
Sungguh,Tugas hidup kita ini adalah mengemudi hati menuju Allah melalui jalan yang lurus.
Namun apa daya, Yang dikemudikan telah dicipta-Nya sebagai ‘Qalbu’, Sesuatu yang memiliki makna ‘Yataqallaba’,
Sifatnya tak stabil,
Berbolak balik,
Bergoyah gayih,
Berombang ambing.
Agar tak kehilangan arah,
Tak terperangkap di labirin sesat, dan
Tak terperdaya oleh detak dan dentamnya sendiri;
Maka perlu ia dimesrakan dengan Pencipta-Nya.
“Sungguh hati manusia itu berada di antara jemari ar-Rahman,
Dia membolak-balik menurut yang dikehendaki-Nya.”
Begitu yang disabdakan Nabi صلى اللّه عليه وسلم sebagaimana Imam Muslim رحمه الله meriwayatkan.
Karenanya, Menjadi penting kita memaknai doa yang sering kita membacanya minimal 17 terulang dalam sehari;
“Ihdinash shirâtal mustaqim”
Juga doa yang sering diulang-ulang Nabi صلى اللّه عليه وسلم,
“Duhai yang membolak-balikkan qalbu,
Tsabbit qalbi ‘ala diiniik -Teguhkan tetapkan hati kami di atas agama-Mu.”
Semoga kemudi hati kita tak goyah hingga sampai tujuan.
LAPIS-LAPIS KEBERKAHAN