Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Bertawakal Kepada Allah
Bertawakal kepada Allah yaitu seorang hamba benar-benar menyandarkan dan mempasrahkan dirinya kepada Allah di dalam menggapai berbagai kemaslahatan atau menolak berbagai marabahaya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Maka inilah yang disebut dengan bertawakal kepada Allah.
Dengan bertawakal kepada Allah, seorang hamba akan memiliki kekuatan iman dalam meraih seluruh yang dinginkannya dari segala kebaikan dunia maupun akherat..
Allah ta’ala berfirman:
“Dan bertakwalah kalian kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.
[Qs.Al-Maa`idah: 11].
Bagi seorang yang tidak bertawakal kepada Allah, maka cobaan yang kecil sekalipun akan mampu menggoncangkan keimanannya..
Perkara yang sedikit sekalipun akan bisa memalingkannya dari menghadap Allah ta’ala. Semua itu karena dia telah kehilangan tawakal kepada Allah secara keseluruhan atau sebagiannya…
Pernyataan Allah pada ayat diatas:
“Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal”,
ini menunjukkan bahwa seorang yang lemah keimanannya akan berkurang tawakalnya dan seorang yang lemah tawakalnya akan berkurang keimanannya..
Maka tidak ada keimanan bagi seorang yang sama sekali tidak bertawakal kepada Allah..
Wallahu a’lam…
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada penyakit yang menular sendiri, dan tidak ada kesialan. Optimisme (yaitu) kata-kata yang baik membuatku kagum.”
[HR al Bukhari (10/181) dan Muslim (2224)]
Al Hulaimi rahimahullah mengatakan:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka dengan optimisme, karena pesimis merupakan cermin persangkaan buruk kepada Allah tanpa alasan yang jelas. Optimisme diperintahkan dan merupakan wujud persangkaan yang baik.
Seorang mukmin diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah dalam setiap kondisi”.
[Fathu al Bari (10/226)]
Sumber : Ummu Fahrian Ida