Tekanan yang dialami saudara-saudara kita di negaranya menjadikan mereka harus angkat kaki dari tanah kelahirannya. Entah siapa yang harus disalahkan yang pasti mereka mencari celah untuk dapat menempati sebidang tanah yang aman damai jauh dari tekaknan manapun.
Pemerintah yang seharusnya melindungi rakyatnya justru “melegalkan pengusiran” penderitaan demi penderitaan rakyat minoritas didaerahnya.
Ribuan atau bahkan jutaan para pencari suaka politik di seluruh dunia mempertaruhkan dilaut lepas selama berhari-hari nyawa mereka demi masa depan yang lebih baik. ASEAN, KAA, PBB serta seluruh organisasi dunia seakan menutup mata dengan kejadian keji memilukan itu.
Pesawat jatuh seluruh dunia seakan berduka dan mencarinya dengan segala upaya termasuk dana. Tetapi manusia yang jelas-jelas masih hidup harus ia korbankan dengan cara menugusir dengan keadaan memilukan.
Pemerintah Indonesia melalui tim SAR menggelar Operasi atas perintah presiden yang disampaikan kepada Panglima TNI, Jenderal Moeldoko Jumat malam (22/05).
“Pencarian dilakukan di wilayah laut perbatasan antara kita (Indonesia) dan negara tetangga: Malaysia dan Thailand,” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko
Walau sudah hampir 1.800 orang telah diselamatkan di Aceh. Ribuan orang diperkirakan masih berada di tengah laut setelah kapal-kapal mereka diduga ditinggalkan oleh para awak kapal menyusul operasi yang dilancarkan Thailand terhadap penyelundupan dan perdagangan manusia.
Ya Allah…
Bukalah hati para pemimpin dunia untuk bersimpati pada saudara kami
Luangkan waktu mareka untuk sekedar melihat dan membatunya
dan, singkirkan penyakit dengki dalam hati mereka
Amin….