Jelang Asian Games, Menpora Ajak Fatayat Siapkan Atlet Perempuan

0
435

Surabaya, Cyberdakwah — Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018 mendatang. Dan saat menghadiri Kongres ke-15 Fatayat NU, secara khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta agar muncul olahragawati atau atlet perempuan.

Permintaan ini disampaikan Menpora, Imam Nahrawi di arena Kongres Fatayat NU di Asrama Haji Surabaya di Sukolilo, Sabtu (19/9) malam. “Saya minta Fatayat menyiapkan stok olahragawati. Kami punya beban berat untuk menyediakan atlet wanita karena Indonesia akan jadi tuan rumah Asian Games tahun 2018,” ujarnya.

Nahrawi berharap para perempuan tidak memandang sebelah mata terhadap olahraga. Bahkan, ia telah melakukan sejumlah pendekatan agar muslimah juga bisa berpartisipasi di banyak cabang olahraga, termasuk renang. “Kami sudah berbicara dengan Olympic Council of Asia (Dewan Olimpiade Asia) agar atlet renang muslimah bisa menggunakan kostum yang menutup aurat,” tandasnya.

Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga mengemukakan rendahnya perhatian perempuan terhadap olah raga. Ia kemudian membandingkan sejumlah negara muslim yang memiliki atlit perempuan berprestasi, termasuk sepak bola. “Karena itu saya mengajak Fatayat bekerjasama untuk melahirkan olahragawati-olahragawati berkualitas,” tandasnya.

Kementeriannya sangat terbuka bila Fatayat NU akan melakukan pembinaan olah raga, asal dilakukan secara intensif. “Kalau bisa Fatayat NU bisa menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional Fatayat NU,” kata Menpora yang mendapat sambutan tepuk tangan peserta.

Nahrawi berjanji kementeriannya akan membuka akses dukungan dengan memberikan bantuan fasilitas dan pendanaan untuk kegiatan pengembangan olahraga berbasis organisasi kepemudaan. “Ini dalam rangka menumbuhkan semangat keolahragaan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Imam Nahrawi juga menyampaikan bahwa sejumlah program di kementeriannya yang bisa disinergikan. “Salah satunya seperti beasiswa di Kemenpora yang sudah berjalan lama,” tandasnya. Besar harapan Fatayat NU bisa ikut berperan serta dalam memanfaatkan beasiswa tersebut, lanjutnya. Begitu juga dengan berbagai pelatihan yang mana Fatayat NU bisa terlibat karena masuk dalam Organisasi Kepemudaan (OKP). “Saya yakin fondasi Indonesia akan semakin kokoh jika Fatayat NU terlibat lahir batin dalam menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI),” kata Cak Imam, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj secara resmi membuka forum tertinggi ini di GOR Kertajaya. Kongres Fatayat NU diikuti sekitar 1500 peserta yang merupakan utusan dari 34 provinsi se-Indonesia, serta cabang istimewa seperti dari Taiwan dan Malaysia. (s@if)

Tinggalkan Balasan