Seperti dikutip dari keterangan sumber-sumber Yaman dan para saksi mata, Kantor Berita Alalampada Sabtu (21/11/2015) melaporkan bahwa pesawat kargo Israel berisikan peralatan tempur, senjata dan amunisi telah mendarat di pangkalan udara al-Anad, provinsi Lahij, yang berjarak 30 km dari kota Aden di bagian selatan Yaman.
Pesawat kargo Boeing 767 milik Rezim Israel diterbangkan ke Yaman untuk membawa suplai senjata dan amunisi bagi Saudi dan para sekutunya dalam perang mereka melawan tentara Yaman dan Milisi Ansarallah (Houthi).
Saudi dengan Israel tampak semakin rapat sejak Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara di Yaman. Sebagaimana Saudi, Israel juga panik menyaksikan menguatnya milisi Ansarallah yang bersekutu dengan Iran.
Suplai senjata Israel untuk pasukan koalisi pimpinan Saudi di Yaman ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah berulangkali terjadi. Dalam proses itu pesawat-pesawat Israel diterbangkan bukan langsung dari Israel, melainkan dari sebagian pulau milik Eritrea yang disewa Israel di Selat Bab al-Mandeb.
Pangkalan udara al-Anad digunakan Saudi untuk menggempur dan menguasai provinsi Taiz di bagian barat daya Yaman.
Belakangan dilaporkan bahwa persediaan senjata Saudi sudah menipis untuk menebar maut di Yaman. Karena itu, sebagaimana dilansir Reuters, Saudi juga memesan senjata dari Amerika Serikat (AS) senilai USD 1,29 miliar atau sekitar Rp 17,7 triliun, dan AS-pun menyetujuinya.
Meski tak terlibat langsung dalam perang Yaman, namun Israel antusias membantu suplai senjata kepada koalisi pimpinan Saudi. Dalam konteks ini pula, Saudi bahkan juga ingin membeli sistem penangkis rudal Kubah Besi (Iron Dome) andalan Israel. (II/NF/Berita
Wallahu a’lam bis showab
Sumber : Moslem For All