Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Hasan Nuri Hidayatullah meminta masyarakat agar tidak berlebihan dalam menanggapi dan memperdebatkan mengenai anjuran pemerintah untuk shalat tarawih di rumah.
“Jadi anjuran taraweh di rumah menurut saya bukan susatu yang mesti di perdebatkan secara berlebihan” ujar Gus Hasan, sapaan Hasan Nuri Hidayatullah.
Gus Hasan menyatakan demikian untuk memberikan respons kepada masyarakat yang terlalu membuat polemik agar lebih mengedepankan pikiran positif serta arif dalam menganggapi kebijakan pemerintah.
Gus Hasan juga mengingatkan bahwa pandemi ini merupakan situasi darurat sehingga tak bisa disikapi secara normal. “Kita sudah semestinya ikuti anjuran pemerintah karena kondisi saat ini darurat,” kata Gus Hasan.
Lebih dari itu, Gus Hasan juga menjelaskan bahwa tarawih di rumah masing-masing sudah ada sejak zaman baginda Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan masa khalifah Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq RA, baru ada pelaksanaan dengan berjamaah sejak khalifah Sayyidina Umar RA sampai hari ini, papar Gus Hasan
“Prinsipnya kita mendukung setiap kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah yang tujuanya dalam rangka kemaslahatan untuk masyarakat”tegasnya.
Hal ini, lanjutnya, dilakukan dalam rangka mempercepat berhentinya penyebaran covid 19 ini tidak bisa sendiri-sendiri, tetapi butuh kebersamaan dan saling mendukung dari seluruh elemen masyarakat dari yang level paling atas sampai level paling bawah terutama wilayah yang masuk zona merah.
الوقاية خير من العلاج (Menjaga lebih baik daripada mengobati). NU pun secara struktural di tingkat pengurus besar atau PBNU juga menyampaikan himbauan yang sama. Oleh karena itu, harapan kita seluruh elemen masyarakat terutama para tokohnya tidak saling menyudutkan satu dengan yang lain. Sehingga masyarakat pun menjadi tenang.(Laduni)