Hati Juga Ingin Diperhatikan

0
1179

Pentingnya merawat hati

Siapa yang tidak ingin mempercantik tubuh? Semua orang memikirkan upaya perawatan tubuh. Bagaimana tidak? Tubuh adalah bagian yang tampak oleh mata, sehingga jika sedikit saja ada lecet akan merusak pemandangan mata. Banyak upaya yang dilakukan untuk memperindah tubuh, diantaranya membeli beberapa produk kecantikan yang dipasarkan di beberapa market, pergi ke salon, bahkan cara yang tradisionalpun bisa dicoba. Tidak memandang lelaki atau perempuan. Tua atau muda. Besar atau kecil. Mahal atau murah.

Namun begitu, ada anggota tubuh bagian dalam yang sebenarnya juga ingin diperhatikan sama seperti anggota tubuh bagian luar. Untuk yang satu ini berbeda dari yang lain. Karena memang bersifat sensitif. Oleh sebab itu, tidak heran jika dibutuhkan perawatan ekstra. Jika sebentar saja penjagaan terhenti, maka akan tampak rusaknya. Dan apabila rusak maka akan berdampak negatif terhadap pemiliknya. Itulah hati.

Hati dalam bahasa arab disebut dengan القلب (al-qalbu) yang berarti berbalik. Tidak salah jika hati sering berubah-ubah sebab hati bisa membalikkan A menjadi Z. Yang awalnya “ya” menjadi “tidak” hanya dengan kedipan mata. Rasulullah saja mendoakan hatinya agar selalu tetap dalam iman. Dengan alasan, bahwa nanti ketika Dajjal keluar dari tempatnya semua orang akan diuji keimanannya. Tangan kanan Dajjal akan menampakkan gambaran neraka yang hakikatnya adalah surga. Dan sementara di tangan kirinya akan diperlihatkan gambaran surga yang sebenarnya adalah neraka.

Doa Rasulullah,

“يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك”

“Wahai Dzat Yang Membalikkan Hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”

Orang yang berhasil merawat hatinya cenderung lebih suka menyayangi dan menghargai orang lain, sabar, lemah lembut, mudah menerima nasihat dari siapapun, menjaga hati orang lain, selalu tenang, tidak bosan beramal baik, dan suka menangis. Jangan heran orang yang suka menangis termasuk contoh sifat dari orang yang sehat hatinya. Sebab, hati mereka amatlah lembut, dan mudah tersentuh. Dan bukan berarti mereka adalah orang yang cengeng.

Allah ta’ala berfirman dalam surah maryam ayat 58:

“إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكيا”

“Jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat sang Pengasih, maka mereka akan tersungkur bersujud, dan menangis.”

Rasulullah SAW bersabda:

“كل عين باكية يوم القيامة إلا عين بكت من خشية الله”

”Semua mata dihari kiamat akan menagis, keculai mata yang menangis karena takut kepada Allah SWT, dan mata yang tidak tidur fi sabilillah.”

Dari kedua dalil ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud suka menangis dalam pembahasan ini adalah menangis karena takut kepada Allah SWT.

Sementara orang yang tidak mampu merawat hatinya banyak dampak negative yang timbul. Semisal, sombong, pamer, hasud, dengki, iri, sulit mengontrol emosi, suka memutus tali silaturrahmi, keras, enggan mendengarkan nasehat orang-orang shalih, suka menyakiti orang lain, tidak tenang, malas beribadah, dan sulit tersentuh. Dan parahnya lagi, hubungan vertikal dan horizontalnya memburuk.  Jangan heran jika ia merasa jauh dari sang Khalik.

Jadi, Jika hati sedang tidak sehat maka dapat dipastikan organ tubuh yang lain juga tidak sehat. Dan sebaliknya, jika hati sehat, onggota tubuh yang lain ikut sehat. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:

“ألا في جسد مضغة إذا صلحت صلح سائر الجسد و إذا فسدت فسد سائر الجسد”

“Bukankah di dalam jasad terdapat segumpal darah. Jika ia baik maka baik pula anggota tubuh yang lain. Dan apabila rusak, maka rusak pula anggota tubuh yang lain.”

Rasulullah SAW bersabda:

“إن أبدال امتي لا يدخلون الجنة بكثرة الصلاة و الصيام بل سلامة الصدور, سخاوة النفوس, و الرحمة بكل مسلمين”

“Sesungguhnya wali abdal dari ummatku tidak akan masuk ke dalam surga karena banyak sholat dan berpuasa melainkan sebab selamatnya hati, dan menebarkan kasih sayang diantara umat muslim.”

Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa sebanyak apapun amal ibadah yang dilakukan bukanlah sebuah jaminan tiket masuk surga. Namun, yang paling menentukan adalah bagaimana keadaan hati. Hati yang sehat sudah pasti akan masuk surga. Sebaliknya, hati yang sakit akan merasakan pedihnya api neraka.

Al Habib Abdullah bin Alwy Al Haddad berkata dalam kitabnya yang berjudul Nashoihu Ad-diniyah bahwa wali abdal merupakan waliyullah yang tidak hanya banyak mendirikan shalat dan puasa, namun ibadah yang lain juga. Oleh sebab itulah, mereka lebih dekat kepada Allah dari wali-wali yang lain. Karena  memang  ibadah yang paling banyak dilakukan adalah ibadah yang berkaitan dengan hati, serta amal-amal yang dirahasiakan dari orang lain. Artinya, tidak ada seorangpun yang mengetahui amal kebaikannya kecuali Allah SWT.

Beliau juga menambahkan bahwa timbangan amal yang berkenaan dengan hati lebih diunggulkan dari anggota tubuh lain. Hal ini dapat kita lihat dari amaliyah yang dilakukan ahlu tashawwuf  bahwa  mereka lebih mementingkan segala hal yang berkaitan dengan hati.

Menu Makanan hati

Diantara tips merawat hati adalah dengan memperhatikan pola makanannya yang teratur. Karena tidak hanya makhluk yang ingin hidup, hati juga begitu. Hati jika telat diberi makan  akan cepat sakit. Dan jika dibiarkan  akan mati. Oleh karena itu, kita sebagai pemiliknya sangat penting mengetahui apa saja makanan yang dibutuhkan oleh hati. Diantaranya adalah:

Membaca Al Quran. Al Habib Muhammad bin Hasan jamalullail berkata: “Orang yang bersih hatinya tidak akan pernah kenyang membaca Al Quran”

Mendengar nasehat-nasehat orang alim. Orang alim tidak harus kiyai atau guru. Karena, teman yang ada didekat kita bisa saja termasuk dari golongan orang yang alim. Serta Bergaul dengan orang sholih. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“جالس الصالح خير من وحدة و الوحدة خير من جالس السوء”

Artinya,“Duduk bersama orang yang shalih lebih baik dari pada duduk sendiri. Dan duduk sendiri lebih baik dari pada duduk bersama orang yang jelek perangainya.”

Shalat tahajjud. Orang yang istiqamah shalat tahajjud, pasti hatinya lebih damai, dan jauh dari kegelisahan.

Menjaga lisan dengan berkata jujur. Lisan merupakan anggota tubuh yang paling berbahaya sebab tidak memiliki tulang. Al habib  Zain bin Sumaith berkata bahwa lisan yang suci jika membaca surah Al Fatihah kepada orang yang sakit maka akan sembuh dengan izin Allah. Sebaliknya, bagi orang yang lisannya kotor sebab berdusta dan berkata keji seberapa banyak ia membacakan surah Al Fatihah kepada orang sakit maka tidak akan sembuh.

Berperasangka baik dalam segala hal. Orang yang hatinya penuh ketakutan, kegelisahan, keresahan, dan kekacauan, karena dia selalu berperasangka buruk, baik pada orang lain apalagi pada Allah.

Saling mengasihi antara sesama. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:

”الراحمون يرحمهم الرحمن”

Artinya,”Orang yang penyayang maka akan disayang oleh Allah SWT.”

Mujahadah. Artinya, selalu berusaha melawan hawa nafsu. Dan ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan oleh sadah bani alawy (keturunan Rasulullah SAW).

Obat hati

Hati yang sakit harus segera diobati. Jika tidak maka akan sulit disembuhkan. Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa hati kita sedang sakit? Ada banyak cara untuk mengetahui hati kita sedang sakit. Namun, ada cara yang paling mudah yaitu ketika kita merasakan hati dengan Allah tidak ada koneksi dalam meminta atau beribadah, maka ketika itulah hati kita sedang sakit. Karena ketika itu kita menyadari dosa-dosa yang menutupi koneksi antara makhluk dengan penciptanya.

Kemudian, apa yang sebaiknya dilakukan? Cara yang paling ampuh adalah bertaubat dan tidak lupa memperhatikan pola makan hati yang teratur. Sebagaimana yang telah diuraikan.  Sebab makanan dan obat hati sejatinya adalah sama.

Alhasil, kita wajib menjaga hati sebab hanya hati yang bersihlah yang dapat memberikan  sinyal terbanyak antara makhluk dengan Khaliknya. Dan yang perlu ditanam dalam pikiran adalah Allah tidak akan menerima doa orang yang hatinya lalai. Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Rabbana la tuzigh quluubana ba’da idz hadaytana, wa hab lana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab,,,

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau cabut hati kami setelah Engkau memberi kami petunjuk, dan anugerahilah kami kasih sayang dari sisiMu, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Pemberi Anugerah,,, (Img: fotodes.ru)

Oleh: Halimah Achmad

 

 

Tinggalkan Balasan