Testimony Sang Juara Utama dan Favorit, Amirul Mukminin

0
372

Segala puji bagi Allah Sang Pencipta makhluk terindah, tiada yang sia-sia dari segala ciptaan-Nya, mereka semua di ilham (insting), ada pula yang dilengkapi dengan fikiran. Bersyukurlah makhluk yang diciptakan lengkap dengan fikiran dan digunakan untuk berfikir, merenung akan kekuasaan penciptanya.

Dialah yang telah mengajarkan manusia dengan segala hal yang tidak diketahuinya, Dia mengajarkan dengan perantaraan baca tulis. Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)  [العلق/1-6]

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-alaq: 1-5)

Baca tulis merupakan kunci ilmu pengetahuan, dengan membaca kita akan mengetahui apa-apa yang tidak diketui, dan dengan menulis kita dapat menyalurkan ilmu Tuhan. Penyebar agama Tuhan bagaikan rembulan yang memantulkan cahaya matahari ke bumi. Yang mana dengan cahaya rembulan kita dapat melihat duri, jurang, dan jalan lurus. Dengan cahaya rembulan kita dapat membedakan mana nasi, mana tinja, dan mana susu, mana kencing.

Cahaya rembulan bisa siapa saja, baik ulama, kiai, pengasuh pesantren, profesor, cendekiawan, penulis, ataupun pujangga. Semala mereka mampu memantulkan cahaya matahari ke bumi.

Diera modern dan globalisasi sekarang, banyak cara untuk memantulkan cahaya Tuhan. Menulis misalnya, tidak terpaku terhadap pena dan kertas, atau malah pelepah-pelepah kurma, tulang unta, dan batu sebagaimana pada zaman dahulu. Di dunia maya lebih menantang umat islam untuk memantulkan cahaya Tuhan, untuk meluruskan akidah dan pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari Tuhan. Banyak bermuculan situs-situs yang tidak mencerminkan sifat-sifat ketuhanan.

Untuk itu kita harus mengapresiasi dan mendukung situs-situs yang mecoba meluruskan pemahaman-pemahaman bengkok dan tidak sesuai dengan fitrah diturunkannya manusia ke bumi. Salahsatu diantara situs-situs yang mengilhamkan cahaya Tuhan adalah http://cyberdakwah.com, saya pribadi bersyukur atas hadirnya cyber dakwah, saya yakin cyber dakwah merupakan salahsatu dari cahaya rembulan yang akan selalu memantulkan cahaya Tuhan.

Cyber dakwah harus selalu mengepakkan sayapnya, meskipun beribu-ribu tantangan dan rintangan menghalau, sebab semakin banyak tantangan yang dihadapi, maka semakin maju dan bermutu hasilnya.

Cyber dakwah, ayo berjuang memperjuangkan agama Tuhan. Kau tidak boleh mati ditengah jalan, diujung sana banyak para pecintamu sedang menunggu.

Semoga para kru Cyber dakwah selalu mendapatkan ma’unah, taufiq, dan hidayah Tuhan, agar tetap tegar dan segar setiap saat.

Cyber dakwah. Ma’an Najah

Tinggalkan Balasan