Mensucikan Ambisi dalam Berdakwah [V]

0
426

Berdakwah atau menyebarkan agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Berdakwah termasuk perbuatan yang dinilai sebagai amal baik dan mulia di sisi Allah. Siapa saja yang melakukan dakwah, pasti akan mendapatkan nilai tersebut. Namun, ketika dakwah dijadikan jalan atau bungkus untuk mewujudkan ambisi, maka dakwah tidak lagi menjadi kewajiban, justru menjadi haram dan nilainya pun menjadi kedurhakaan di sisi Allah.

Memang, dakwah itu perbuatan yang baik dan mulia, tapi ketika ditnggangi oleh kepentingan pribadi, maka nilai dakwah berubah menjadi negatif. Semisal, berceramah ke mana-mana dengan berapi-api, ternyata dalam hati dan pikirannya memiliki tujuan agar dirinya terkenal dan dihormati orang-orang. Atau malah dari dakwah yang dia lakukan untuk kepentingan pribadi berupa kedudukan atau harta. Semisal dirinya mencalonkan sebagai kepala daerah, berceramah ke mana-mana hanya ingin mendapatkan dukungan dari orang-orang. Yang berupa harta misalnya, berceramah untuk menghasilkan uang semata, sehingga ketika ada calon kepala daerah meminta masyarakat mendukungnya, dia gampang menerimanya karena memang ada imbalannya, atau malah menawarkan diri untuk menjadi juru bicara.

Mungkin juga, dakwah yang saat ini marak dilakukan oleh sekelompok orang atau golongan, di dalam hati dan pikirannya masih tersimpan ambisi. Entah ambisi berupa kepentingan pribadi ataupun untuk golongannya. Jika memang di dalam berdakwah memiliki semangat yang kuat, tapi bukan berarti menggunakan cara yang salah atau memaksa dengan tindakan kekerasan yang terkesan arogan. Arogan muncul karena semangat yang di dalamnya terselip ambisi.

Ketika ambisi menjadi dasar dalam melakukan setiap hal, semunya menjadi buruk. Banyak orang melakukan kebaikan yang ternyata di dalamanya tersimpan kepentingan pribadi. Begitulah jika kebaikan dilakukan oleh orang-orang yang hatinya tidak terpantri khasyyah billah. Harus disadari bahwa ambisi yang dijadikan ujian akan membuat apa-apa yang diusahakan pasti ikhlas. Namun, ketika ambisi dijadikan dasar dari setiap apa-apa yang diusahakan pasti tidak berhasil, meski berhasil itu merupakan istidraj dari Allah yang tentu kemudian akan menjadi kerugian abadi dan malapetaka yang menghancurkan.

Oleh sebab itu, sucikan pikiran dari ambisi dengan tidak melakukan sesuatu dengan cara yang salah dan memaksa serta tujuan yang keliru. Sucikan hati dari ambisi dengan cara meluruskan niat. Sucikan diri dari ambisi dengan membuang atau tidak mengedepankan kepentingan pribadi.

Tinggalkan Balasan