Dalam acara diskusi terbatas PCNU Jember yang diwakili oleh KH. Muhyiddin Abdusshamad, HM. Misbahus Salam, DR. MN. Harisuddin, Abdul Wahab, dan Aryudi bersama Prof. Dr. KH. Ali Mustofa Ya’kub (PBNU dan Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta) di Hotel Aston Jember berlangsung dengan gayeng. Salah satu statmen Kiai Ali Mustofa Ya’kub adalah bahwa Syi’ah lebih berbahaya dari Komunis, dan sangat mengancam NKRI.
Kenapa Syi’ah itu sangat berbahaya ? kata Kiai Ali Mustofa Ya’kub, sebab Syi’ah yang pahamnya diadopsi dari paham Abdullah Bin Saba’ adalah Syi’ah yang ajarannya bertentangan dengan Aqidah dan Syariat alussunnah waljama’ah, dan mereka memiliki paham bahwa membunuh orang selain Syi’ah itu ibadah. Kondisi ini bisa kita amati di Negara Iran dan Rusia (dulu Uni soviet). Di Iran, Masjid – Masjid kaum ahlussunnah sudah tidak ada dan tokoh-tokoh sunni dibantai semua, tapi kalau di Rusia Masjid-Masjid Sunni masih ada.
Dari itu kata Kia Ali Mustofa Ya’kub, NU harus diselamatkan, jangan menjadikan orang-orang Syi’ah dan liberal sebagai pengurus NU. Seperti pidato Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj yang hadir keacara Syi’ah dan membodoh-bodohkan orang NU, jadi dia tidak pantas memimpin NU dan itu telah bertentangan dengan pemikiran Rais Akbar KH. Hasyim Asy’ari dan AD/ART NU. Semoga Muktamar NU yang akan datang NU dapat dipimpin tokoh yang betul-betul memperjuangkan missi hadaratus syekh KH. Hasyim Asy’ari.
Dalam diskusi itu, KH. Muhyiddin Abdusshamad selaku rais Syuriyah PCNU Jember juga mengingatkan bahwa yang membahayakan pada kaum Ahlussunah wal jama’ah dan NKRI bukan hanya Syi’ah tapi juga Wahabi. Syi;ah dan Wahabi jangan sampai berkembang di Indonesia dan NU harus berikhtiar melindungi warganya dari pengaruh paham Syi’ah dan Wahabi.