Muktamar Harus Putuskan Kartu Keanggotaan Resmi NU

0
419

Jombang, Cyberdakwah — Sebagai organisasi sosial keagamaan yang memiliki anggota cukup banyak, maka sudah seharusnya Nahdlatul Ulama memiliki data keanggotaan yang valid. Hal itu penting agar keberadaan jumlah anggota tidak hanya dalam klaim, namun riil sebagai anggota resmi.
“Karena itu yang sangat mendesak untuk dilakukan adalah menjadikan keanggotaan NU dalam satu kartu identitas resmi,” kata H Muslimin Abdilla kepada media ini, Senin (6/4). Sekretaris PCNU Jombang Jawa Timur ini menandaskan sudah saatnya semua lembaga, badan otonom maupun lajnah di NU tidak memiliki kartu identitas keanggotaan sendiri. “Harusnya menjadi satu lewat Kartu Tanda Anggota NU atau Kartanu,” ungkapnya.
Apalagi di Kartanu yang sudah disosialisasikan di beberapa kepengurusan wilayah atau tingkat propinsi, cabang atau kabupaten dan kota hingga tingkat kecamatan bahkan desa dan dusun sudah ada kriteria apakah yang bersangkutan termasuk anggota maupun pengurus NU, lembaga, maupun badan otonom.
“Di Kartanu kan sudah ada kwalifikasi apakah yang bersangkutan adalah masuk anggota NU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU dan sebagainya,” kata Cak Muslimin, sapaan akrabnya. Justru dari pemilahan keangotaan tersebut, maka setiap banom atau lembaga dapat dengan mudah melihat secara pasti berapa anggota yang telah terdaftar, lanjutnya.
Cak Muslimin sangat menyayangkan kalau selama ini terkesan ada “persaingan” antara data pengurus dan anggota NU dengan banom serta lembaga yang ada. “Muslimat memiliki Kartu Tanda Anggota Muslimat atau Kartamus,” ungkapnya. Demikian juga kepengurusan di GP Ansor maupun Fatayat serta yang lain mengeluarkan kartu keanggotaan sendiri.
“Padahal andai data yang telah dikumpulkan lewat Kartanu dioptimalkan, maka perihal keanggotaan NU baik di banom maupun lembaga serta lajnah dapat dengan mudah terpantau,” terangnya.
Oleh sebab itu, pada Muktamar ke-33 NU yang akan berlangsung di Jombang awal Agustus mendatang hendaknya hal ini menjadi pembicaraan serius. “Muktamar nanti idealnya ada pembicaraan soal terintegrasinya keanggotaan NU ini,” tandasnya. Hal ini sebagai jawaban atas klaim besarnya jumlah jama’ah NU serta tentunya data yang ada bisa dioptimalkan untuk memperjelas segmentasi keanggotaan yang ada, pungkasnya. (s@if)

Tinggalkan Balasan