Orang Miskin Pun Berkurban

0
354

Syekh Ahmad Bin Ishaq, bercerita bahwa dia punya seorang suadara yang faqir tapi rutin berkurban satu kambing setiap tahunnya. Setelah saudaranya meninggal, Syekh Ahmad ingin sekali mengetahui balasan apa yang telah Allah berikan pada saudaranya yang sangat baik tersebut. Maka dari itu, pada suatu ketika dia shalat dua rakaat, dan setelah itu berdoa:

“Ya Allah, perlihatkanlah saudaraku saat aku tidur, karena aku ingin bertanya tentang keadaanya”.

Setelah itu Syekh Ahmad tertidur dalam keadaan punya wudhu’, dan ternyata Allah mengabulkan doanya melalui sebuah mimpi. Dalam mimpinya tersebut seakan-akan kiamat telah terjadi dan manusia dibangkitkan dari kuburnya. Lalu tiba-tiba dia melihat saudaranya menunggang kuda yang berwarna kelabu. Kemudian Syekh Ahmad pun bertanya,

“Wahai saudaraku..!!, Apa yang Allah berikan padamu?”

“Allah mengampuni dosa-dosaku”, jawabnya singkat

“Sebab apa?”, Syekh Ahmad melanjutkan pertanyaannya

“Sebab dirham yang aku sedekahkan pada seorang perempuan fakir yang sudah tua renta”

“Apa yang menjadi penyebab utama dari semua ini?”.

“Adalah Qurbanku di dunia. Dan apa yang aku kendarai ini adalah kurban pertamaku”

“Sekarang engkau mau kemana?”

“Aku mau ke surga”. Setelah mengucapkan kata tersebut, saudaranya itu pun menghilang.

Cerita ini memberi gambaran kepada kita betapa hikmah dari berkurban sangat besar. Terlebih kalau hal itu dilakukan oleh orang yang seharusnya mendapat daging kurban. Tentu hal demikian ini muncul dari rasa kepedulian pada perintah Allah yang sangat tinggi. Maka bagaimana pun keadaannya, maka dia akan berusaha untuk melaksanakan anjuran Allah tersebut.

Ternyata kisah ini tidak hanya pada zaman dulu. Sekarang pun juga ada orang miskin yang bisa melaksanakan ibadah Qurban sebab kegigihan untuk mengumpulkan dan menabung uang sedikit demi sedikit. Setidaknya kita bisa melihat dari dua kisah berikut ini.

 

Nabung 7 Tahun, Pemulung Bisa Berkurban

Sahati Wati, begitulah nama seorang pemulung yang dengan penghasilan tak tentu bisa berkurban. Umur beliau sudah menginjak 67 tahun. Untuk mewujudkan keinginannya agar bisa berkurban, dia harus menabung selama tujuh tahun.

Kini pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengumpulkan botol bekas lalu dijual setelah dibersihkan terlebih dahulu. Sebelumnya, dia pernah menjadi pembantu rumah tangga saat masih muda.

Untuk mewujudkan keinginannya, Ibu Sahati menyisihkan uangnya demi untuk mewujudkan keinginannya berkurban. Padahal penghasilannya, kadang hanya Rp. 5.000, Rp. 6.000. dan maksimal hanya Rp. 12.000. Tentu dengan penghasilan yang sedikit ini, dia tidak bisa menabung setiap hari, kadang seminggu dua kali dan kadang tiga kali. Dan Jerih payahnya menabung selama tujuh tahun ini lalu dibelikan kambing seharga 2 juta untuk dijadikan hewan kurban.

Demikianlah kisah ini sebagaimaa dituturkan dalam kompas.

 

Tukang Becak Berkurban Sapi Seharga 13 juta

Sehari-hari Bambang (51) bekerja sebagai penarik becak di alun-alun kota pasuruan. Dia biasa berangkat jam 06:00 dan pulang jam 12:00, dan tidak bisa lebih lama lagi karena usianya sudah menginjak kepala lima.

Dalam satu hari penghasilannya berkisar Rp. 20.000, dan maksimal mendapat Rp. 50.000. disamping itu, dia juga punya dua pelanggan tetap, yaitu seorang pelajar SD dan SMP. Sekali antar dia mendapat bayaran Rp. 3.000. Bayarannya itu biasa diambil seminggu sekali untuk dimasukkan dalam kotak penyimpanan.

Selain menabung dari hasil jerih payahnya sebagai tukang becak, dia juga dibantu oleh sang istri yang berprofesi sebagai tukang pijat. Dan setelah menabung selama 7 tahun, akhirnya, keinginan untuk menjalakan ibadah kurban terlaksana. Hasil tabungannya tersebut dibelikan sapi seharga 13 juta. Demikian seperti dikutip dalam tribunnews.

Ketiga cerita di atas, bisa menjadi inspirasi bagi yang lain, baik bagi orang kaya atau orang miskin. Bagi si kaya, cerita tersebut bagaimana bisa menjadikannya lebih bisa memperhatikan sesama dengan juga memperbanyak shadaqah, selain juga sebagai wujud rasa syukur atas harta yang Allah karuniakan. Sedangkan bagi orang miskin, cerita ini diharapkan bisa memberikan semangat bahwa kemiskinan tidak menghalangi seseorang untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Karena kuncinya bukan pada harta yang dimiliki, tapi pada tekad dan usaha yang terus dilakukan.

Tinggalkan Balasan