Pemimpin Majelis Rasulullah almarhum Habib Munzir bin Fuad al-Musawa dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (16/9), usai shalat Zhuhur.
Ribuan jamaah Majelis Rasulullah memandang jenazah almarhum Habib Munzir penuh duka, sebelum akhirnya dilepas untuk dikebumikan.
Saat jenazah masih disemayamkan di rumah duka, beberapa pejabat dan tokoh nasional juga turut hadir dalam pemakaman Habib yang baru genap berusia 40 tahun ini.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut hadir melayat ke kediaman almarhum Habib Munzir ikut menyampaikan rasa duka yang mendalam.
Menurut SBY, Habib Munzir adalah seorang yang arif dan bijaksana. SBY menilai, dakwah yang disampaikan Munzir sangat bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Saya berharap dakwah beliau bisa diteruskan oleh keluarga,” katanya di hadapan anggota jamaah Majelis Rasulullah di rumah duka Jalan Pancoran Indah, Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan.
Presiden mengatakan, saat peringatan Maulid Nabi SAW, Habib Munzir dalam tausiahnya memberikan contoh-contoh teladan Rasulullah SAW yang bisa menjadi panutan seluruh jamaah. “Semua itu adalah kenangan indah, kenangan manis yang tidak akan terlupakan dari almarhum,” ujarnya.
Presiden dalam kesempatan itu mengajak seluruh jamaah Majelis Rasulullah untuk mendoakan almarhum agar amal ibadahnya diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Presiden juga berharap, jejak-jejak almarhum diteruskan oleh putra-putra almarhum. SBY juga meminta kepada jamaah untuk tetap melanjutkan Majelis Rasulullah yang didirikan almarhum pada 1998.
Selain Presiden SBY bersama istri, Ani Yudhoyono, beberapa pejabat negara, seperti Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, serta Ketua DPR Marzuki Alie turut melayat ke rumah duka.
Sebelum dikebumikan, jenazah Munzir disemayamkan di Masjid Al-Munawar sebelum akhirnya dibawa ke masjid di TPU Habib Kuncung untuk dishalatkan secara berjamaah oleh ribuan jamaah Majelis Rasulullah yang dipimpin Habib Nagib bin Syekh Abu Bakar.
Ketua DPR Marzuki Alie mengakui sosok Habib Munzir merupakan seorang ulama muda yang harus dicontoh ustaz-ustaz muda saat ini. Selain mampu berdakwah, jelas dia, tausiah Habib Munzir juga menyejukkan, sehingga banyak yang jadi pengikutnya di saat usianya yang masih dikatakan muda.
Menurut Marzuki, dakwah yang seperti inilah yang diperlukan, yakni mampu menggerakkan masyarakat ke arah kebaikan secara masif.
Sehingga, perbaikan persoalan bangsa ini semakin cepat terselesaikan. Politikus Partai Demokrat ini juga mengaku menjadi pengikut Majelis Rasulullah yang didirikan Habib Munzir.
Ustaz Yusuf Mansur yang sempat hadir melayat ke rumah duka pada Ahad (15/9) malam mengakui sebelumnya tidak begitu percaya informasi meninggalnya Habib Munzir melalui akun Twitter-nya.
“Berkali-kali Habib diberitakan meninggal. Semoga tetap panjang umur. Al-Fatihah buat Habib Munzir al-Musawa …” kicau Yusuf di akunnya.
Namun, akhirnya ia menyadari informasi itu benar adanya dan segera melayat ke rumah duka, malam harinya. Ia pun mendoakan semoga amal ibadah sang habib diterima Allah SWT dan diberikan kelapangan di dalam kuburnya.
“Alhamdulillah, dengan izin Allah saya bisa ke rumah duka, mendoakan beliau dari dekat. Saya menangis, bukan sebab saya yang dekat dengan beliau yang kehilangan, tapi juga karena hilang lagi paku bumi, cahaya bumi,” kata Yusuf.
Yusuf juga berjanji akan berusaha menemani Majelis Rasulullah. Ia mengaku teringat kalimat Khalifah Abu Bakar saat menguatkan Umar bin Khattab kala Nabi wafat. Maka, kalimat itu pas sekali buat semua yang mencintai Habib.
Majelis ini, kata Yusuf, bernama Majelis Rasulullah, bukan Majelis Habib Munzir. “Spirit beliau, semangat beliau, senyumannya, ajarannya, akan menjadi obor yang terus menyala. Insya Allah, Majelis Rasulullah tidak akan mati seiring wafatnya Habib Munzir,” ujarnya. (Republika)