Enam Kegiatan sebagai Optimalisasi Fungsi Masjid

0
1021

Optimalisasi fungsi dan peran masjid sebagai pusat pembinaan umat, tidak mungkin dapat dikelola oleh satu atau sekelompok kecil orang, tetapi harus melibatkan semua komponen yang berada di sekitarnya. Cara dapat menyentuh hati masyarakat sehingga mereka merasa memilikinya. Keterlibatan mereka dalam melaksanakan fungsi masjid memerlukan manajemen pengelolaan yang baik sehingga semua komponen masyarakat merasa terlibat dan ada rasa memiliki terhadap masjid tersbut. Dari situlah akan timbul tanggung jawab untuk sama-sama meramaikan dan merawatnya dengan baik.

Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengoptimalisasian fungsi dan peran masjid, yaitu:[1]

1)      Sebagai tempat ibadah

Sesuai dengan namanya masjid adalah tempat sujud, maka fungsi utamanya sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana kita ketahui bahwa makna ibadah di dalam islam adalah luas menyangkut segala aktifitas segala kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridha Allah swt. Maka fungsi masjid di samping sebagai tempat shalat juga sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran islam.

2)      Sebagai tempat menuntut ilmu[2]

Masjid berfungsi sebagai tempat untuk belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardhu ‘ain bagi umat islam. Di samping juga untuk belajar mengajar ilmu-ilmu yang lain, baik ilmu alam, sosial, humaniora, keterampian, stategi berperang dan lain sebagainya yang dapat diajarkan di masjid.

3)      Sebagai tempat pembinaan jama’ah

Dengan adanya umat islam di sekitarnya, masjid berperan dalam mengkordinir guna menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. Selanjutnya umat yang terkordini secara rapi dala organisasi ta’mir masjid dibina keimanan, ketaqwaan, ukhuwah imaniyah dan dakwah islamiyahnya. Sehingga masjid menjadi basis umat yang kokoh.

4)      Sebagai pusat dakwah dan kebudayaan islam

Masjid merupakan jantung kehidupan umat islam yang selalu berdenyut untuk menyebarluaskan dakwah islamiyah dan budaya islami. Di masjid pula direncanakan, diorganisasikan, dikaji, dilaksanakan dan dikembangkan dakwah dan kebudayaan islam yang menyahuti kebutuhan masyarakat. Karena itu, masjid berperan sebagai sentra aktivitas dakwah dan kebudayaan.

5)      Sebagai pusat kaderisasi umat

Sebagai tempat pembinaan jama’ah dan kepemimpinan umat, masjid memerlukan aktivis yang berjuang menegakkan islam secara istiqamah. Patah tumbuh hilang berganti. Karena itu, pembinaan kader perlu dipersiapkan dan dipusatkan di masjid sejak mereka dari kecil sampai dewasa. Di antaranya dengan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ), remaja masjid maupun takmir masjid beserta kegiatannya.

6)      Sebagai pusat pengembangan ekonomi umat

Dari waktu-kewaktu peranan masjid semakin luas dan meningkat. selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial umat, seperti dalam upaya membantu dan  meningkatkan perekonomian umat umat melalui zakat, infaq dan shadaqah. Pada akhir dekade ini, dalam rangka memakmurkan, mengembangkan fungsi masjid dan membantu perekonomian umat, masjid juga bisa memanfaatkan menaranya untuk disewakan kepada perusahaan selluler untuk dijadikan tower telekomunikasi. Sehingga keuntungan yang diperoleh dapat dirasakan oleh kedua belah pihak dan yang paling terpenting adalah membantu kemakmuran masjid dan kemaslahatan umat banyak. Di samping itu, sering kita lihat masjid merupakan sentral dari pelaksanaan BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah) yang kemudian hasil dari BAZIS tersebut didistribusikan kembali kepada mereka yang berhak dan masyarakat yang kurang mampu. Tujuan dari pendistribusian tersebut tidak lain untuk membantu dan mengangkat perekonomian umat .



[1] Juni Supriyanto, Optimalisasi Fungsi Masjid, http://fiqihdasar.blogspot.com, 04 Oktober 2011.

[2] Muhammad ‘Ajaj al-Khatib, 2006. Ushulu al-Hadits, ‘Ulumuhu wa Mushthalahuhu. Lebanon, Beirut.  H. 39.

Tinggalkan Balasan