Perangi Zina dengan Ketegasan dan Hati

0
381

Perangi Zina dengan Ketegasan dan Hati

Dimana ada kegelapan, disitu ada kesempatan. Mungkin kalimat itulah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana gaya berpacaran remaja masa kini. Atas dalih suka sama suka, atas nama cinta, perempuan rela memberikan kegadisannya yang merupakan hal yang paling berharga sehingga terjadilah zina. Petuah orang dulu yang menyatakan bahwa “kemaluanmu adalah emas murni, jangan pernah serahkan kecuali kepada suamimu” dan di dalam Al Quran juga mengatakan “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan jalan yang buruk (QS.Al-Isra’ [17]: 32).” Namun itu semua ibarat angin lalu saja. Malu dong, belum nikah sudah dicicipi.

Ribuan aturan yang diterapkan pemerintah dan beribu pesan yang disampaikan oleh para ulama tak ada artinya jika ketegasan hukuman bagi pezina-pezina hanya sepele. Hampir setiap hari kita melihat media memberitakan remaja yang kepergok mesum (zina). Ada yang didapati di kos-kosan, di hotel, di dalam mobil bahkan di tempat umum dan berbagai lokasi yang menjadi titik pacaran remaja. Ini berarti para remaja semakin cerdik akalnya demi melakukan zina.

Untuk itu upaya yang perlu dilakukan adalah yang pertama membasmi tempat-tempat yang marak dilakukan remaja berzina. Aparat keamanan harus lebih cerdik mengetahui titik yang menjadi sasaran remaja. Jangan malah kalah cerdik dengan aksi-aksi remaja. Juga jangan hanya pada malam-malam tertentu. Kalau bisa keamanan setempat lebih difungsikan lagi.
Yang kedua, berikan sangsi yang setimpal, jangan hanya beberapa jam sipelaku zina dibebaskan begitu saja dengan denda atau tanda tangan orangtua. Kalau perlu berikan ganjaran yang berat agar kapok. Tahan beberapa waktu dan berikan pencerahan dan nasihat dari hati agar tidak mengulang aksinya.

Yang ketiga, Di sekolah guru harus lebih cerdas menciptakan suasana yang kondusif dan tegas menyampaikan pesan agar para siswanya tidak mendekati perbuatan zina. Sering-sering buat kegiatan yang melibatkan siswa aktif berkreatifitas positif sesuai bidangnya masing-masing sehingga waktu yang memungkinkan mereka berbuat hal yang negatif seperti zina dapat terhindarkan.
Yang terakhir yaitu peran dan pesan orangtua tiada duanya.

Orangtua bukan hanya keluarga yang dituakan dalam keluarga akan tetapi mereka juga harus menjadi malaikat pelindung bagi anaknya. Orangtua yang hebat bukan seorang insinyur atau pengusaha, tetapi orangtua yang hebat adalah oragtua yang mampu mendidik melindungi anak-anaknya dengan baik. Dalam menyampaikan pesan, orangtua harus tahu cara menarik simpati anak, bukan sekadar menasehati tetapi bagaimana menerapkan dalam diri seorang anak hal yang akan terjadi kepada mereka jika melakukan zina. Salah satu hal yang membuat seorang remaja mencari kasih sayang di luar adalah jika ia kekurangan kasih sayang dalam keluarganya. Jika orangtua memberikan kasih sayang yang dinginkan anak, maka mereka akan merasa berat melanggar pesan dari orangtuanya.

Sumber : Gaul Fresh

Tinggalkan Balasan